Salah seorang kerabat, rumahnya kemalingan. Saat itu, mereka sedang mudik ke Palembang. Sang maling beraksi di malam hari, saat semua tetangga sedang tidur. Nah kerabatku ini baru mendapat kabar keesokan harinya.
Bermula dari kecurigaan tetangga. Pasalnya pintu rumah terbuka. Padahal mereka tahu, pemilik rumahnya sedang mudik. Setelah dicek, ternyata rumah dalam keadaan berantakan. Belum diketahui barang apa yang hilang. Kerabatku itu hanya bisa pasrah.
Syok dan Panik Kemalingan, Padahal Sudah Ada Penjaga Keamanan
Dengan bercucuran air mata, kerabatku itu bercerita. Dirinya masih mencoba denial. Sekeluarga tinggal di kompleks perumahan, yang telah dijaga petugas keamanan. Bahkan tepat depan rumah itulah pos satpam. Namun masih bisa kebobolan.
Dari situ, ibu muda itu mencoba sabar. Mengambil hikmah dari setiap kejadian. Percuma juga lapor polisi, katanya. Nanti urusannya bisa makin panjang. Qadarullah, kemalingan itu sesuatu yang dapat kita hindari. Hanya saja, terkadang kita kadang suka kelupaan dan ceroboh.
Mencegah Lebih Baik, Sebelum Terlambat
Berkaca dari pengalaman kerabat di atas, aku pun merefleksi diri. Kuterapkan lima hal di bawah, Insya Allah rumah bisa aman dari maling. Hal tersebut biasa aku dan keluarga lakukan, saat mudik dan pergi haji. Alhamdulillah, rumah dalam keadaan aman saat kembali. Berikut adalah tipsnya :
1. Pasang CCTV yang Terhubung dengan Wifi
Saat mudik, kita bisa memasang CCTV. Usahakan tetap tersambung dengan wifi. Sehingga kita bisa mengeceknya lewat aplikasi smartphone secara berkala. Pasang CCTV di tempat keluar masuk rumah, seperti pintu depan atau belakang. Beli CCTV yang bisa berputar 360 derajat.Â
Memasang CCTV memang tidak menjamin rumah terhindar dari kemalingan. Tapi setidaknya bukti rekamannya bisa membantu pihak kepolisian untuk melacak pelaku.Â
2. Titip Barang Berharga Pada Kerabat Dekat yang Dipercaya
Setiap akan mudik, mimi (sebutanku untuk mama) pasti akan menitip barang kepada keluarga lain yang dipercaya. Agar lebih aman, mama juga membeli deposit box kecil yang bisa digembok. Nah nanti kerabat tersebut hanya tinggal menyimpannya saja di tempat yang aman.Â
Atau kita bisa menitipkan barang berharga kita ke lembaga resmi yang menawarkan jasa penitipan barang, misalnya bank atau pegadaian. Namun opsi kedua ini biasanya mereka juga menerapkan sejumlah biaya tertentu. Biayanya disesuaikan dengan berat dan lamanya barang itu disimpan.
3. Beli Deposit Box yang Besar dan Berat
Jika tak memiliki opsi di atas, kita bisa membeli deposit box dalam ukuran besar. Lalu, deposit box itu kita taruh di rumah. Biasanya deposit box besar beratnya lumayan, sehingga maling akan kesusahan untuk membawanya. Beberapa deposit box juga memiliki fitur tahan api, untuk mencegah kerusakan dari kebakaran.