Awal ramadan ini, emak-emak kompleks pada heboh. Selama 30 hari ke depan, masing-masing dari mereka diberikan tugas oleh Ibu Ketua RT. Para ibu berkewajiban menyiapkan makanan berbuka untuk masjid.
Agenda ini baru dijalankan tahun ini. Tahun-tahun sebelumnya hanya pengurus RT yang kebagian tugas. Kebetulan pula tahun lalu, pengurus RT sudah berganti. Jadi mulai tahun ini, aturannya dibebankan untuk setiap rumah di kompleks.
Tentunya tugasnya itu dibagi. Jadi ada yang kebagian tugas nyiapin nasi kotak, kue, gorengan, pempek dan minuman. Sebagian makanan diberikan kepada Pak Satpam dan pengurus masjid yang sedang bertugas hari itu. Sebagian lagi untuk masyarakat biasa yang ikut berbuka. Â
Sibuk Berbagi Tugas Persiapan Berbuka Puasa
Mimi (sebutanku untuk mama) kebagian urusan minuman. Â Sementara itu, tante yang kebetulan tinggalnya di sebelah rumah kebagian tugas menyiapkan kue.Â
Padahal tugasnya untuk hari kesepuluh, tapi mama dan tante sudah berembuk via wa. Tante bingung harus menyiapkan kue apa. Mama pun bingung mesti beli minuman apa.
Mau beli air putih gelas biasa, kok kesannya nggak banget ya. Mau beli jus kotak, tapi gak semua orang suka jus. Akhirnya dipilihlah opsi teh botolan. Sementara tante akan memesan kue kotak dari temannya.Â
Fakta Dibalik Teh Minuman Favorit Orang Indonesia
Sepertinya opsi teh botolan itu opsi yang paling oke. Hal itu bukan tanpa alasan. Soalnya di Indonesia, teh manis menjadi minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh orang Indonesia. Selain itu ada kopi dan cokelat.
Itu bukan kataku loh. Melainkan hasil survey Jakpat yang dirilis oleh DataIndonesia.id. Tahu tidak dari survey tersebut, teh, kopi dan cokelat siap minum menduduki posisi kedua jenis minuman favorit orang Indonesia.
Jadi secara tidak langsung, mimi orangnya visioner. Tanpa membaca hasil survey atau penelitian apapun, beliau sudah tahu kebiasaan orang Indonesia pada umumnya. He he he..Â
Lika-Liku Berbagi Pas Bulan Ramadan
Dari situ, mimi pun memberikanku perintah. Aku disuruh beli dua kotak minuman teh botolan. Karena sekarang sudah modern, langsung aja aku beli di marketplace.Â
Tentu saja pencariannya difilter untuk toko yang berada di satu kota. Alhamdulillah, kebagian voucher freeong alias gratis ongkir. Dasar wanita, dikasih gratisan saja sudah hepi.Â
Kemarin pesan barangnya pukul tiga sore, eh jam lima sudah sampai diantar kurir sampai depan rumah. Dua kotak minuman teh botol itu pun segera disimpan dalam gudang.
Nanti pas hari kesepuluh, menjelang berbuka, baru diserahkan ke Pak satpam. Untuk minta tolong dianter ke masjid kompleks. Di sana, panitia bukber yang bertugas membagi-bagikan makanan dan minuman.Â
Pesan Moral Berbagi Makanan Berbuka di Masjid
Dari warga, untuk warga. Mungkin itulah amanat yang bisa kita ambil. Kelihatannya sepele. Namun ternyata koordinasinya melibatkan banyak pihak.
Insya Allah, semuanya kebagian pahala. Asalkan diniatkan ikhlas untuk berbagi. Dalam Islam, menyiapkan makanan untuk orang yang berbuka puasa pahalanya sama dengan orang yang berpuasa.Â
Sesuai dengan hadis Rasulullah SAW, yang berbunyi:
"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga." (HR. Tirmizi).
Maka dari itu, jangan ragu untuk berbagi pada bulan ramadan. Selain pahalanya dilipatgandakan, perbuatan baik yang kita lakukan akan mendapatkan keberkahan dan nilainya tersendiri di hadapan Allah swt. Â ^^
Sumber artikel:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H