Petugas KPPS berulangkali memeringatkan peserta pemilu untuk tidak merekam atau memfoto aktivitas di dalam bilik suara. Soalnya pilihan kita itu bersifat rahasia. Pendamping pun dilarang membocorkan.Â
Setelah mencoblos, saya pun didorong oleh petugas KPPS ke ruang tunggu. Tapi sebelumnya saya mesti mencelup jari ke tinta. Hampir saja kelupaan. Jadi oleh petugasnya, saya didorong menuju meja panitia yang menyediakan wadah berisi tinta.
Sementara itu, ayah sedang memasukkan kertas suara milik saya ke kotak. Jumlahnya ada lima kotak suara. Kita mesti jeli memasukkan kertas suara tersebut sesuai tulisan yang tertera di depan kotak. Jangan sampai salah memasukkan.
Tinta biru KPU ini cukup pekat. Usai membubuhkan tinta, jangan lupa untuk mengusapnya pakai tisu. Agar tidak meluber ke mana-mana dan mengotori baju kita.
Alhamdulillah, tahun ini saya bisa menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya. Apresiasi banget untuk KPU. Khususnya KPU Palembang. Semoga ke depannya semakin lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H