Mohon tunggu...
Yakobus Molo Dini
Yakobus Molo Dini Mohon Tunggu... Guru - Data Diri

Berjalan sambil Menuai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dunia Pendidikan Berduka Sambut Mendikbud Makarim di Awal tugas

29 Oktober 2019   23:09 Diperbarui: 29 Oktober 2019   23:24 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru hanya menjalankan fungsinya sebagai pengajar di depan kelas sementara guru adalah pendidik dan pembina harus diabaikan demi nyawa dan rutan taruhan akhir.

Maka  dunia pendidikan tengah kehilangan arah dan tumpuan perlu ditata ulang dan diramu kembali pada aslinya agar melahirkan orang-orang yang menjadi harapan bangsa.. Ini berarti pekerjaan rumah tertinggal yang harus dicarikan solusi oleh Mendikbud Makarim seperti beberapa point yang saya tawarkan.

Sehingga guru kehilangan martabat dan menjadi sasaran pelampiasan emosi siswa kala ditegur guru akibat perbuatan dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan peraturan dan etika dunia pendidikan.hal tersebut dialami Kejadian yang menimpa guru Alexander dan kasus-kasus lain yang selama ini terjadi.

Seperti  kasus Cukur rambut oleh orang tua siswa di SDI Madawat Maumere Kabupaten Sika, Kasus Penganiayaan guru di SMPN Satap Nitmalak Kabupaten Malaka, Kekerasan yang dilakukan 5 siswa dan orangtuanya terhadap seorang staf SMPN 2 Galesong Sulawesi Selatan, Kasus penganiayaan guru di Sulawesi Barat pada tanggal  selasa 12 Maret 2019 yang dialami Harlawan, Kasus yang dialami M (57 tahun) guru SMAN 4 Kupang yang menjadi korban penganiayaan orangtua murid. Kasus berawal dari M menegur murid perempuan berinisial MCT (16 Tahun).

Akibatnya korban dimaki dan ditendang oleh orang tua murid saat tengah mengajar tidak terjadi lagi.

Pendidikan merupakan jantung dan nadinya kemajuan suatu bangsa. Dimana pendidikan memegang kunci utama mendobrak sumber daya manusia agar lahir manusia yang berkualitas bukan kuantitas.

Maka pemegang peran kemajuan bangsa ada ditangan guru maka perlu dihargai dan dihormati oleh semua pelaku pembangunan di negeri ini.

Untuk itu, perlu adanya tindakan nyata oleh Mendikbud Makarim dengan segudang pengalaman agar tidak ada lagi kasus-kasus yang menimpa guru di bawah planet bumi indonesia.

Bani-Bani, 29 Oktober 2019
Oleh : Yakobus M. Dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun