Mohon tunggu...
Yakobus Molo Dini
Yakobus Molo Dini Mohon Tunggu... Guru - Data Diri

Berjalan sambil Menuai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami Spiritualitas "Hanuf Nua Raroe' Mese' dalam Budaya Gotong Royong Orang Timor

30 September 2019   02:09 Diperbarui: 30 September 2019   02:11 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada diri manusia terdapat dua bahu  yang diciptakan oleh Allah sebagai yang sempurna dalam kehidupannya. Istilah hanuf nua mengandung banyak nilai budaya pada masyarakat. Dimana dalam etika perkawinan orang timor memberikan sebuah makna kekeluargaan yang mengikat kedua pasangan agar mampu memperhatikan kedua  keluarga. Baik keluarga perempuan maupun keluarga laki-laki yang sama beratnya.

Hal ini ada pada perkawinan patrilineal maupun perkawinan matrilinel. Ketika seorang anak perempuan atau laki-laki berkunjung pertama selalu muncul bahasa orang tua "haunma matua' artinya bahu harus ada beban bukan jalan kosong itu tidak tahu adat.

Bahasa ini menjadi dorongan dan panggilan jiwa akan kekeluargaan bahwa  dalam perhelatan keluarga oleh-oleh yang pantas dan sesuai keadaan yang harus dibawa bukan jalan kosong.

Kadang orang tua melepaskan emosi dengan kalimat " sampai disana orang lihat dari ujung kaki sampai ujung rambut". Itu berarti jalan tanpa beban dan masih anak-anak.

Spirit kerja hanuf mese' raroe' mese' menjadi cermin hidup pada masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang berat maupun ringan.  Hal tersebut nampak dalam masyarakat terlihat dalam kegiatan pertanian baik di lahan kering maupun lahan basah,  kegiatan pengerjaan rumah penduduk, kegiatan gerejani, kegiatan pemerintahan, rumah adat maupun pekerjaan lainnya yang menuntut kebersamaan.  Hanuf nua raroe' mese' lahir dalam diri orang timor sejak nenek moyangnya menghuni wilayah timor.

Ada beberapa bentuk hanuf nua raroe mese dalam kehidupan masyarakat di nusa tenggara timor umumnya dan khususnya orang dawan yang ada dibumi pulau timor yakni :

  • Dok. Pribadi
    Dok. Pribadi
    Pertama : Hanuf Nua Raroe' Mese'  dalam membentuk Etos Kerja terdiri dari :                                                                                                                                            1. Meup Tabua serbius Mese  (Kerja bersama dalam sebuah pekerjaan)  Meup Tabua berasal dari dua kata bahasa dawan yaki; Meup artinya kerja dan Tabua artinya berkumpul atau bersama.
  • Sedangkan Serbius arinya pekerjaan dan mese berarti satu. Jadi Meup tabua serbius mese merupakan suatu bentuk kerja sama dalam sebuah pekerjaan. Entah itu pekerjaan berat atau ringan adalah menjadi tanggung jawab bersama dalam memulai sampai selesainya pekerjaan tersebut.
  • Hal tersebut biasanya dilakukan dalam membersihkan kebun atau sawah atau pun dalam membangun rumah adat atau rumah penduduk. Pekerjaan yang dilakukan melibatkan satu suku atau beberapa suku dalam satu perkampungan atau wilayah pedesaan.                                                                                                                                                                                                                                                              
  • 2.  Ma' tatuan (Saling membantu). Ma' tatuan berasal dari kata bahasa dawan yang artinya saling membantu dalam meringan beban sesama tanpa menuntut sebuah balasan dari orang yang dibantu. Secara nurani kita memberikan bantuan kepada keluarga atau tetangga dalam pekerjaannya. Ma'tatuan tidak diharuskan tetapi secara sadar dan mau membantu orang lain dalam sebuah pekerjaan.

  • 3. Kmanaek (Membantu dengan ikatan membalas) Kmanaek berasal dari kata bahasa dawan yang artinya saling mengikat dalam pekerjaan. Bahwa dalam sebuah pekerjaan yang menuntut sebuah balasan dari orang yang dibantu tanpa perjanjian tertulis tetapi secara lisan pekerjaan itu mengikat kedua belah pihak agar tidak nampak memeras orang lain.

  • Tetapi ketika kita membantu orang lain pasti orang lain akan membantu kita. Jadi pekerjaan dilakukan secara timbal balik dan saling menguntungkan kedua belah pihak.

  • Contoh arisan belis anak. Ketika saya punya anak mau antar belis maka terlebih dahulu saya mengumpulkan keluarga dan atau tetangga untuk kumpul sejumlah uang yang ditulis dalam sebuah buku catatan keluarga.

  • Pada akhirnya antar belis lagi untuk anak anggota arisan itu maka saya akan lihat catatan itu dan membawa sesuai dengan catatan itu. Bahkan saya bawa lebih sekaligus memberikan ikatan baru dari awal arisan itu. Umpama dia bawa Rp.250.000,- maka saya bawa kembali Rp. 250.000,- atau Rp 350.000,-

  • Kedua : Hanuf  Nua  Raroe' Mese' menjadi awal terbentuknya Gotong Royong. dimana orang Bani-Bani sejak dua ribu tahun silam telah ada budaya gotong royong yang dibuktikan dengan sebuah ksadan  Kufeu atau bakinaek Kufeu  atau kumpulan batu yang tersusun rapih di kufeu dengan proses pengambilan dengan jarak sekitar empat sampai lima kilo meter. Rakyat pada jaman dua ribu tahun silam berbaris dan mengestafetkan batu dari Manumutin Silole sampai Kufeu di puncak bukit. Batu-batu itu disusun secara rapih berbentuk sebuah kuburan yang sampai hari ini masih diperingati dalam upacara Na' Sasau' Noah Masi'. Kerja sama yang baik ini hendak menceritakan kepada kita bahwa " Jika anda ingin berhasil membangun sesuatu bangunan maka berusahalah membangun kerja sama  agar bisa sama-sama kerja membangun sebuah mimpi yang besar".

  • Hanuf Nua Raroe' Mese' yang artinya dua pundak bahu satu pikulan memberikan makna kepada kita bahwa seseorang tidak mungkin memikul barang yang berat sekali tetapi ketika dua orang atau lebih pasti barang yang berat sekali pun menjadi ringan. Hal ini nampak dalam kehidupan masyarakat Timor secara umumnya dan di Bani-bani secara khusus selalu nampak kerja sama dalam bentuk apa saja.  Budaya kerja sama bagai mengakar dalam diri orang timor sebagai bagian yang tak terpisahkan. Budaya kerja sama ini selalu diawali dengan komunikasi timbal balik melalui makan sirih pinang atau di sebut pua' loet. Sehingga kadang orang mengatakan bahwa mau kenal orang timor itu gambang yakni kalau bibir memerah bukan pakai bibir merah (Dijual ditoko) tetapi karena sirih pinang itu berarti orang timor.

  • Spirit Hanuf Nua Raroe' Mese' membangunkan kita dalam kebersamaan yang telah lama ada dan membudaya dalam pribadi orang timor harus terus dipupuki agar budaya ini tak luntur ketika transformasi budaya asing menghujani hidup kita yang pada akhirnya lupa diri.  Anda dan saya tengah berada  dalam arus modernisasi global yang serba digital tentu tidak asing dengan budaya luar tetapi mempertahankan budaya asli merupakan mempertahankan tradisi yang adalah harkat dan martabat sebuah daerah. Bahwa itu adalah pribadi kita yang telah menjadi satu kesatuan di tanah timor yang telah menghidupi orang timor. ***                                                                                                                                                                                   
  • Fatuknutuk, 22 September 2019                                                                                                                                                                                                                                        Oleh : Yakobus Molo Dini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun