Mohon tunggu...
Elvina Molle
Elvina Molle Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Hanya seorang pelajar yang harus mengembangkan diri

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kekuatan Hara untuk Kekuatan Tanaman

16 Maret 2019   13:29 Diperbarui: 18 Maret 2019   14:55 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Eh sur, aku lihat tanaman mu yang kemaren diminta tanam sama asdos itu dong." Pinta Vina kepada Surti temannya dengan nada kebingungan.

"Ini vin." Jawab Surti kepada Vina.

"Lah kok bagus hijau semua juga , lihat deh punyaku ada yang kuning gini." Kata Vina seperti kebingungan.

"Waduh iya ya, kamu gak kasih pupuk toh, vin?." Tanya Surti.

"Lha emang wajib tuh?." Ujar Vina dengan cemas.

"Ya iyalah kita kalo menanam harus kita kasih pupuk dong biar kebutuhan hara nya tercukupi." Jawab Surti menenangkan.

Hara adalah salah satu faktor penumbuh tanaman. Pengaruh unsur hara terhadap perumbuhan dapat berasal dari ketersediaan, konsentrasi atau kesetimbangan dengan hara lain yang mudah di kontrol sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhanya. Maka yang dimaksud dari disesuaikan kebutuhannya, hara itu tidak boleh kelebihan atau kekurangan, karena jika kekurangan akan mempengaruhi fisiologis tanaman. Jangan salah juga kalau kelebihan juga tanaman akan keracunan lhoh kawan.

Hara yang dibutuhkan tanaman ada dua ada hara mikro dan makro. Dari situ yang dimaksud hara makro adlah hara yang dibutuhkan banyak, jika hara mikro hara yang dibutuhkan sedikit. Kelebihan suatu hara tertentu juga akan mengakibatkan kesulitan penyerapan hara lain.

Hara makro NPK (Nitrogen Fosfor Kalium) adalah beberapa dari hara makro yang sangat mempengaruhi pertumbuhan. Ketersediaan hara sebenarnya, sudah ada di dalam tanah yang kita gunakan tetapi cukup tidaknya belum bisa dipastikan. Jadi, kita harus hati- hati dalam pemberiannya.

Tanaman yang kecukupan N (Nitrogen) dari fisiologisnya menunjukkan warna daun yang hijau yang menyatakan klorofil dalam daun itu tinggi. Jika kurang, daunnya akan menguning atau Klorosis bisa disebut juga dengan kekurangan klorofil. Penguningan itu dari daun yang tua ke daun yang muda. Nitrogen tersedia dalam betuk nitrat dan ammonium jika kurang dapat menyebabkan kekurangan hara lain seperti Ca (calsium) . Hara Nitrogen yang berlebihan juga dapat mencemarkan air tanah karena N sifatnya mobil (mudah berpindah) oleh pencucian dan jatuh ke air tanah dan jika air dikonsumsi menyebakan penyakit babyblue.

Fosfor (P) jika kekurangan tanaman akan menampakkan warna ungu pada daun, warna ungu ditunjukkan adanya akumulasi gula. Ada juga dampak lainnya yaitu buah tertunda masaknya dan tanaman menjadi kerdil. Kelebihan hara fosfor dapat menghambat penyerapan nitrogen, dan membuat tanaman menjadi kekurangan hara tersebut.

Last but not least, Kalium  (K ) hara ini sangat diperlukan juga, kalium yang tidak mencukupi kebutuhan tanaman akan membuat perakaran menjadi jelek. Padahal, dari akar itulah tanaman bisa menyerap hara dan air untuk memenuhi kebutuhannya. Ada lagi dampaknya yaitu metabolisme nitrogen dalam tubuh tanaman serta metabolisme karbohidrat terganggu. Kelebihan hara kalium dampaknya sama seperti kekurangan fosfor yaitu penyerapan nitrogen terganggu.

Pencukupan hara tanah dapat melalui pemupukan kandang pada awal sebelum tanam, serta sesudah tanam menggunakan pupuk NPK dan pupuk lainnya yang memiliki kandungan hara. Dalam pemberian pupuk kita disarankan untuk mencari tahu seberapa banyak hara yang dibutuhkan oleh tanaman yang akan kita tanam. Dari situ kita tidak menjadi rugi, karena bisa dilihat dari beberapa hara diatas jika salah satu mengalami kelebihan atau kekurangan dapat berpengaruh kepada tanaman dan ke hara yang lain.

Pencarian kecukupan hara juga dapat membantu hasil produksi menjadi meningkat. Sebelum pemberian pupuk juga disarankan untuk mengecek seberapa banyak hara dari dalam tanah dan pH pada tanah yang akan kita tanami.

Sumber gambar: https://sc02.alicdn.com/kf/UT8amB0XtVbXXagOFbX9.jpg_640x640xz.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun