Mohon tunggu...
Vinsensius Ndua Woa
Vinsensius Ndua Woa Mohon Tunggu... Editor - Desainer Kehidupan Sendiri

Saya menyukai sepak bola, traveling, dan baca buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sayap Berbulu Doa

11 Juni 2024   11:57 Diperbarui: 11 Juni 2024   12:17 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau kibaskan aku angin beraroma rindu

Hampir habis air mataku saat kau tersenyum memandu

Bisikmu, "Jangan merindu mati, hadirmu itu candu,

hanya untuk yang lumpuh saja kusiapkan tandu.

Giatkan usahamu seperti lebah untuk madu!"

Aku kembali melipur duka

Bangun sambil membereskan muka

Di situ jelas kulihat tubuhmu, ada banyak bekas luka

Sekali lagi kau ringkas kata: "Semua luka dan duka akan buat matamu terbuka.

Kau akan lebih menghargai semua suka."

Di sini aku melipur duka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun