Kau kibaskan aku angin beraroma rindu
Hampir habis air mataku saat kau tersenyum memandu
Bisikmu, "Jangan merindu mati, hadirmu itu candu,
hanya untuk yang lumpuh saja kusiapkan tandu.
Giatkan usahamu seperti lebah untuk madu!"
Aku kembali melipur duka
Bangun sambil membereskan muka
Di situ jelas kulihat tubuhmu, ada banyak bekas luka
Sekali lagi kau ringkas kata: "Semua luka dan duka akan buat matamu terbuka.
Kau akan lebih menghargai semua suka."
Di sini aku melipur duka
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!