Mohon tunggu...
Septa Atma Kirata
Septa Atma Kirata Mohon Tunggu... lainnya -

Lulusan S1, Bekerja di SMPN 1 Mempawah Hulu sebagai Staf Administrasi Tepatnya Operator Administrasi sekolah. Sebagian hoby adalah menunggangi motor custom di dalam suatu Klub Motor.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sarjana dalam Seminggu

19 Mei 2012   08:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:06 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berapa banyak Sarjana yang masih menganggur saat ini?, dan berapa lama pula mereka meraih gelar Sarjana? pertanyaan ini saya ajukan untuk mereka yang dengan mudah meraih "Gelar Sarjana" hanya pada waktu yang singkat. Perkembangan Dunia Global sangat pesat, semua di dominankan dengan sagala gaya hidup yang instan, baik itu makanan, pakaian, dan masih banyak lagi. Tetapi apakah pantas jika dunia pendidikan juga kita buat serba instan?. Saya rasa itu tidak relevan dengan apa yang mereka rasakan selama beberapa tahun menempuh pendidikan. Mulai dari Pendidikan Usia Dini (PAUD) selama 1 tahun, Pendidikan Taman Kanak-kanak (PDTK) 1 tahun, Sekolah Dasar (SD) 6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, dan Sarjana paling tidak 4 tahun. Sekarang berapa tahun kah mereka baru bisa meraih gelar sarjana?

Dalam beberapa tahun terakhir ini saya sering mendengar, bahkan tawaran langsung pendidikan dalam "satu minggu" sudah bisa mendapat Ijazah Sarjana. Apakah ini diakui?, dan Perguruan tinggi mana yang memberikan pendidikan sedemikian singkat?. Pertanyaan ini yang selalu ada di benak saya. Dan selama ini juga ada beberapa teman saya yang ikut serta dalam pendidikan tersebut yang telah mendapatkan Ijazah serta Gelarnya. Banyak Jenis sarjana yang mereka tawarkan dan mereka dapat, tetapi dengan ini tidak begitu murah. mereka yang mengikuti Sarjana dalam seminggu ini di kenakan biaya berjuta-juta rupiah, dengan bilangan yang bervariasi, tergantung siapa yang menjadi calo. Nah, dari sini ada lagi satu pertanyaan, "sipa calo yang terlibat?"

Dan mungkin juga mereka yang korupsi juga berasal dari Sarjana Seminggu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun