Mohon tunggu...
Agung Triatmoko
Agung Triatmoko Mohon Tunggu... Freelancer - foto

Pura-pura jadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pintu Kayu Jati

29 Desember 2010   05:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:15 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sudah mengetuknya sejak dini hari tadi, dan kemarin, dan kemarinnya lagi, tapi sedikitpun aku tak mendengar tanda bahwa kau merasakan ketukan itu. Atau mungkin harus ku gunakan hati? tapi hati tak bisa mengetuk, ia hanya bisa berharap, mengharapkan ketukan lembut ini mampu membangunkan tidurmu, mampu memutus mimpi burukmu, mampu membuat bunga-bunga di taman kembali tersenyum memandang rona merah jambu di pipimu yang ranum ketika berkata bahagia.

Pintu kayu jati masih tegak berdiri, kokohnya seperti seekor macan yang siap menelan segala kebodohanku. Kuatnya seperti dentingan halilintar yang siap mengusirku. Lembutnya seperti hembusan sepoi angin siang hari yang siap merubuhkan hati, mata dan pikiranku. Bahkan..... indahmu masih membuatku takut untuk kembali mengetuk....bahkan hanya untuk sekedar menyentuhmu.

Pintu kayu jati masih anggun dan rapat terkunci. Melindungi secuil hati yang suci..... entah hati siapa

entah untuk siapa.....

entah mengapa.....

biarlah..... sementara bunga-bunga wangi berduri menemaniku

menunggu Pintu kayu jati terkuak

meski aku masih ragu

engkaukah di dalam sana?

--------

: moko

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun