menuju lorong gelap perjalanan yang lebih panjang
dan akhirat bercerita tentang nikmat serta rasa sakit yang bakal menjemput, tapi aku diam, tak ingin ku lukai cerita-cerita itu dengan rasa yang pernah mau mengerti ini.
Sudah di ujung jalan, aku memutuskan untuk diam, menjaga sombongnya ketegaran dengan basa-basi yang sudah basi sejak di basa kan, dan aku masih tegar dalam kesombongan, atau sombong dalam ketegaran?
tak ada bedanya, sama seperti mencintai atau dicintai, keduanya sama sakitnya
-------
Dan manakala aku sudah di ujung jalan lain menuju lorong gelap yang lebih panjang, aku ingin terdiam sambil menikmati nyanyian mendung yang masih menggayut di atasku.
Hai mentari...! tidakkah sejenak kau ingin berpihak padaku?
-------
: moko
dari tepi pematang menuju gedung-gedung beralaskan langit dan kesombongan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H