Mohon tunggu...
Mokhsa Imanahatu
Mokhsa Imanahatu Mohon Tunggu... -

Pe'nafsu kebijaksanaan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Diriku, Maafkan Aku

17 Juli 2015   23:11 Diperbarui: 18 Juli 2015   00:42 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diri-Ku, maafkan aku

Sudah berlalu saja, waktu begitu lambat tuk disadari. Rasanya baru kemarin ramadhan mengantuk sahur bersamaku, memulai niat dalam sunyi dan sepi. Menyambut hari dengan mimpi, dan sarapan buka bersama Aku. Berlalu. Serasa tiada pahala yang menyatukan-Ku padaku, hingga waktu mengutukku tuk membangunkan-Ku.

Namun semua itu tlah lambat-terlambat. Fitri telah tiba dan Aku-pun belum juga terjaga. Ramadhan, sahur, buka, fitri, “TAK ADA.” – dalam batinku.

***

Aku-pun tak ada, ketika orang-orang menjabat jemariku. Tak ada.

Aku-pun tak ada, ketika orang-orang berdoa bersamaku. Tak ada.

Tapi,                                     

Aku-pun ada, ketika orang-orang tak ada.

Aku hanya bersamaku, tak bersama-Mu.

                                                                        ***

Tuk itu aku berlebaran seorang diri, tanpa rindu. Hanya ruangan mati, pena, kertas, dan api. Maafkan, ”ujarku.” Aku tlah tenggelam dalam pena, kertas, serta kata, tak ada lainnya. Maafkan, “kataku.” Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun