Terlanjur beli dalam jumlah banyak, melebihi dari yang dibutuhkan. Akibatnya, bahan pangan tersebut busuk dan tidak layak dikonsumsi. Dan sudah bisa ditebak, bahan pangan ini berakhir di keranjang sampah. Sekarang coba ingat-ingat, seberapa sering kita mengakibatkan food loss ini?Â
Bagaimana dengan food waste? Yang ini biasanya terjadi di akhir rantai pangan, misal pangan olahan yang siap dikonsumsi (retail and final consumption).Â
Penyebab utama food waste ini adalah "makanan yang tak habis" karena beberapa hal. Pertama, porsi terlalu banyak. Kadang, saat melihat makanan enak, banyak diantara kita jadi kalap, sehingga melebihi porsi makan yang cukup.Â
Akibatnya, sisa makanan ini kemudian dibuang. Kedua, bisa jadi tak menghabiskan makanan karena tidak sesuai dengan ekspektasi. Misal, mencoba menu baru, dan ternyata rasanya tak sesuai yang diinginkan oleh lidah.Â
Fenomena food waste yang sering terjadi adalah saat prasmanan. Kalian akan dengan mudah melihat makanan yang masih bagus tergeletak begitu saja di pinggir piring di bawah meja. Kejadian ini disebabkan "perilaku", dan ini sebetulnya bisa diubah.
Apa yang bisa kita lakukan? Ada beberapa hal dari FLW yang memang tidak bisa kita bantu untuk diselesaikan, misal yang berhubungan dengan standar dan aspek produksi dan penyimpanan bahan pangan di  industri. Namun, sebagai konsumen, kita masih bisa berkontribusi mengurangi food loss maupun food waste.Â
Pertama, pastikan jumlah bahan pangan yang dibeli sesuai dengan kebutuhan. Kedua, upayakan menghabiskan makanan, tanpa sisa berarti. Sesuaikan dengan porsi yang sanggup kita makan.Â
Ketiga, jangan lupa bagikan bahan pangan atau makanan ke kerabat, teman atau tetangga sebelah yang membutuhkan. Poin ketiga ini juga ampuh untuk memperkuat solidaritas loh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H