Mohon tunggu...
M Ichsanul Amal
M Ichsanul Amal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kang Mo.Is

Bismillah,,,semoga jadi lebih baik...amiin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Alam Semesta Merespon

2 Mei 2022   01:14 Diperbarui: 2 Mei 2022   01:22 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alam semesta ternyata merespon !", Begitulah yang ada di pikiran saya saat itu.

Sabtu, 30 mei 2022

Sedikit cerita ya.. hehe

Pikiranku sedang kacau, hatiku gelisah, sedih, dan galau. Hanya karna 1 pikiran yang berterusan memenuhi isi kepalaku. Jadi malam sebelumnya, aku sedang kepikiran seseorang, mencoba untuk menghubunginya dan ya ku chat saja dia. Bukan apa-apa hanya sekedar ingin tahu kabar dan melepas rindu yang menyerang... 😄 Jadi ya memang tak ada topik khusus yang ingin dibahas, bukan karna tak mau tapi memang harus saya akui kalo saya memang nggak pinter cari topik jadi ya hanya sekedar basa-basi...😌😄

Setelah chat itu berakhir entah mengapa lantas timbul pikiran-pikiran negatif di jam-jam biasa aku overthinking... Setelah itu pikiranku mulai kacau dan hatiku jadi merasa sedih dan gelisah. Tak enak tidur  hingga terjaga sampai shubuh, baru setelah shubuh tubuh lelahku bisa tertidur.

Ketika bangun, pikiran dan hatiku ternyata masih belum usai dengan kegelisahannya. Akhirnya di siang hari sekitar jam 2 an saya putuskan untuk pergi ke menara kudus, beziarah sekaligus muhasabah diri. Dalam perjalanan , aku mengendarai motorku sambil melantunkan syi'ir "ilahilas" sampai hampir menetes air mataku... Ditengah kesedihanku itu, ketika aku berhenti di lampu merah perempatan jalan aku melihat ada pengamen cilik yang membawa speaker. Ketika kudengarkan dengan seksama ternyata speaker yang dibawa anak kecil itu sedang menyetel syair yang ku lantunkan juga... Sederhana memang kejadiannya, namun hal itu sedikit menghibur diri ku karena merasa bahwa ternyata saya ndak bersyair sendirian, seakan-akan alam semesta juga tau kesedihanku dan ikut bersyair bersamaku...

 dari situ kemudian saya merenung di sepanjang jalan. Tersadar bahwa ooh ternyata alam semesta juga merespon keadaan kita. Jika dipikir-pikir kembali sebenarnya kita memang tak hidup sendiri, dalam artian kita ini hidup bersandingan juga dengan makhluk-makhluk ciptaan allah yang lain, baik itu hewan, tumbuhan, dan tak terkecuali alam di sekitar kita ini. Namun seringkali kita luput pada mereka yang disekitar kita. ketika mendapat nikmat kita lupa tuk bersyukur pada yang memberi nikmat, jangankan kepada yang memberi nikmat, pada sesama saja kadang kita lupa untuk berterima kasih. Atau ketika kita susah dan dilanda kesedihan kita baru mengingat tuhan, memohon dengan memelas agar diberikan jalan keluar pada kesusahan yang kita hadapi. Ketika jalan yang diharap itu dirasa tak kunjung datang lalu beranggapan bahwa tuhan tak adil pada hambanya... Hmmh dasar manusia 😌

Padahal jika kita mau teliti dan cermat, sebenarnya alam semesta ini merespon setiap hal yang kita alami. Ketika kita senang misalnya, ketika mendapat apa yang kita inginkan, allah tak mau kita terlena maka kemudian allah utus makhluknya untuk memberikan peringatan atau teguran, entah mungkin diberikan kondisi yang sulit, atau mungkin dipertemukan dengan orang yang menjengkelkan, atau ditempatkan di tempat dan situasi yang tak diinginkan...

Atau ketika kita sedih misal nya, entah mungkin karna diputus pacar, atau tugas yang numpuk dan banyak deadline, atau uang kiriman yang tak kunjung datang padahal udah awal bulan... Wkwk. Saat seperti itu allah juga tak pernah lupa akan hambanya, allah akan utus makhluknya untuk menghiburnya.

Bisa jadi ketika kita sedang ada masalah kita dipertemukan dengan orang yang dapat mendengarkan masalah kita dan memberikan pencerahan pada kita, bisa jadi ketika kita sedang galau karna diputus pacar allah utus orang-orang yang mau berbagi verita untuk menghibur kita, atau allah perlihatkan kepada kita sebuah kejadian yang lebih menyedihkan dari itu untuk membuat kita bersyukur, atau mungkin juga allah perlihatkan kejadian yang membuat hati kita terhibur seperti yang saya alami di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun