Mohon tunggu...
Moidina Sihite
Moidina Sihite Mohon Tunggu... -

http://moidina.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Hari Pertama Sekolah

3 Mei 2016   14:50 Diperbarui: 3 Mei 2016   15:12 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini Mario tidak bisa tidur. Ia memandangi seragam sekolah barunya yang tergantung di dinding. Ia tak habis-habis mengeluar-masukkan isi tas yang akan ia bawa esok hari ke sekolah.

Mario naik ke tempat tidurnya, dan merebahkan kembali badannya disana. Tetapi sebentar kemudian ia turun dari tempat tidur dan mendekati sepatu yang terletak di samping lemari baju. Sepatu itu berwarna hitam, bertali putih. Ada sepasang kaus kaki putih diatasnya.

Diambilnya kedua sepatu itu, lalu perlahan-lahan kembali ke tempat tidurnya. Ditariknya tali sepatu yang sudah teranyam rapih hingga terlepas dari sepatu. Mario coba untuk memasukkan tali ke setiap lubang pada sepatu hitamnya. Sampai lelah ia mencoba untuk menyamakan bentuk anyaman tali sepatu yang ia buat dengan pasangan sepatunya, tidak berhasil.

Malam telah larut, sudah tidak lagi terdengar suara TV, tidak ada suara mama, atau gerak langkah dirumah. Mungkin semua telah tidur. Tidak ada yang bisa dimintai tolong.

Mario kembali menarik tali sepatu yang dibuatnya. Anyamannya tidak sama dengan tali sepatu pasangannya. Kemudian, ia melepas juga tali sepatu lainnya dengan harapan dapat mencontoh cara mengalin anyaman tali sepatu tersebut. Sangat melelahkan. Diulanginya lagi dan lagi. Sia-sia!

Mario mendapat kesulitan dalam menganyam tali sepatunya. Kini kedua sepatunya bertali, tetapi anyamannya tidak bagus. Tidak bertemu di ujung lobang tali sepatu. Mario mencoba untuk melepas dan memasang kembali tali sepatu kedalam lobang-lobang tali pada sepatunya. Ia kelelahan dan tertidur.

“Anak mama, bangun !!!”

“Engh”

“Ayo bangun..., mandi yah....”, “bangun khan mau ke sekolah!!” begitu terdengar dikuping Mario.

“ Iyo ga bisa pacang tayi ma, ...”

Mama mengerti apa yang dikatakan Mario. Diambilnya sepatu yang berserakan ditempat tidur, dan menyuruh Mario untuk segera mandi sementara mama menganyam kenbali tali sepatu itu.

Setelah sarapan Mario diantar kesekolah. Disana ia bertemu banyak teman dan mengenal Ibu guru Dewi. Mario duduk dimeja berwarna kuning. Namun ia tak kuasa menghalau kantuknya, ia tertidur di meja itu.

Suara hingar bingar tidak dapat membangunkan Mario dari tidurnya yang lelap. Setelah sekian lama, Ibu guru Dewi membangunkan Mario.

Mario sangat malu. Seisi kelas melihatnya dibangunkan oleh Ibu guru Dewi. Karena tidak tahan malu, Mario pun menangis. Mario menangis di hari pertama sekolahnya. (Dina)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun