Wonoasih, Probolinggo - Pada Sabtu, 5 Oktober 2024, sebuah kegiatan penelitian pengabdian masyarakat yang berjudul "Optimalisasi Pemanfaatan Energi Surya Photovoltaic Polyscrystaline Sebagai Solusi Penghematan Daya dan Pemanfaatan Energi Mandiri Terbarukan dalam Budidaya Ikan Lele di Wonoasih Probolinggo" sukses dilaksanakan di Wonoasih. Kegiatan ini dipimpin oleh ketua tim peneliti, Dyah Lestari, S.T., M.Eng., yang juga merupakan seorang ahli teknik energi terbarukan. Melalui proyek ini, tim peneliti bertujuan untuk memperkenalkan dan mengaplikasikan teknologi energi surya dalam mendukung budidaya ikan lele, terutama dengan memanfaatkan photovoltaic (PV) polikristalin sebagai sumber daya terbarukan.
Budidaya ikan lele, yang menjadi sektor penting dalam perekonomian desa Wonoasih, membutuhkan konsumsi energi yang tinggi untuk mengoperasikan berbagai peralatan seperti pompa air dan sistem aerasi. Dengan menggunakan energi dari PV polikristalin, para petani dapat mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional yang bersumber dari bahan bakar fosil. Dyah Lestari dan timnya melihat potensi besar penggunaan PV polikristalin ini, karena daya tahannya terhadap cuaca dan efisiensinya yang cukup tinggi, cocok dengan kebutuhan energi budidaya perikanan di daerah tersebut.
Dalam sesi penyuluhan yang dilakukan, Dyah Lestari menjelaskan bahwa PV polikristalin merupakan salah satu teknologi panel surya yang dapat memanfaatkan sinar matahari untuk menghasilkan listrik, yang kemudian dialirkan langsung ke peralatan budidaya lele. Dyah juga memaparkan kepada para petani tentang perbedaan teknologi PV polikristalin dibandingkan teknologi lainnya, serta bagaimana penggunaannya yang ramah lingkungan dapat menghemat biaya operasional secara signifikan dalam jangka panjang. Selain itu, Dyah menyampaikan bahwa teknologi ini akan memberikan manfaat berkelanjutan karena sifatnya yang terbarukan dan dapat diandalkan, serta mengurangi dampak polusi akibat pembakaran bahan bakar fosil.
Pelatihan yang diberikan tim meliputi cara instalasi panel surya, pemeliharaan, serta pemantauan kinerja sistem PV agar tetap optimal. Para petani ikan lele juga diajari bagaimana membaca data yang dihasilkan dari panel surya untuk mengukur efisiensi energi yang dihasilkan dan digunakan. Dengan informasi tersebut, para petani dapat mengatur kebutuhan listrik sesuai kapasitas produksi mereka dan memantau langsung penghematan biaya yang diperoleh. Tidak hanya itu, Dyah Lestari menjelaskan bahwa jika sistem PV ini dapat bekerja maksimal, kelebihan listrik yang dihasilkan dapat dialirkan untuk kebutuhan lain di sekitar area budidaya, seperti penerangan jalan atau bahkan untuk kebutuhan rumah tangga.
Salah satu petani lele di Wonoasih menyatakan antusiasmenya setelah mengikuti pelatihan ini. Menurutnya, teknologi PV polikristalin tidak hanya memudahkan dalam penghematan biaya tetapi juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan produktivitas budidaya lele karena sistem aerasi dan sirkulasi air dapat dijaga tanpa khawatir akan biaya listrik yang tinggi. "Kami merasa optimis dan sangat berterima kasih kepada Ibu Dyah dan tim atas solusi yang diberikan. Dengan sistem PV ini, kami bisa fokus pada peningkatan kualitas budidaya lele tanpa dibebani tagihan listrik yang tinggi," ujar salah satu petani.
Selain itu, Dyah Lestari menyatakan harapannya agar penggunaan PV polikristalin untuk budidaya perikanan dapat menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia. Menurutnya, pengaplikasian energi terbarukan ini tidak hanya penting untuk ekonomi, tetapi juga sebagai upaya menjaga lingkungan. "Kami berharap bahwa kegiatan ini dapat menginspirasi petani lain untuk beralih ke teknologi energi yang ramah lingkungan dan mampu memenuhi kebutuhan mereka secara mandiri," ungkap Dyah.
Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah Probolinggo sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui teknologi terbarukan. Dengan adanya dukungan yang berkelanjutan dan kesadaran yang terus meningkat di kalangan masyarakat, diharapkan budidaya perikanan yang lebih hemat daya dan ramah lingkungan dapat terwujud di masa mendatang. Tim dalam kegiatan ini yaitu  Dyah Lestari, S.T., M.Eng. , Prof. Dr. H. Hakkun Elmunsyah, Sujito, S.T., M.T., Ph.D , Moh. Zainul Falah , Tito Al Afrin Uwais      Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H