kutulis puisi ini
dengan mata berdarah, riani
darah ledakan jantung
berdetak kencang
mendengar keputusanmu
riani, setiamu deritaku
deritaku hanya milikku
aku terdiam
dalam doa
yang tak bisa kusempurnakan
"semoga engkau..."
"semoga engkau..."
"semoga..."
Sumenep, 14 April 2020 08. 04
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!