kutulis puisi ini
dengan mata berdarah, riani
darah ledakan jantung
berdetak kencang
mendengar keputusanmu
riani, setiamu deritaku
deritaku hanya milikku
aku terdiam
dalam doa
yang tak bisa kusempurnakan
"semoga engkau..."
"semoga engkau..."
"semoga..."
Sumenep, 14 April 2020 08. 04
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!