Mohon tunggu...
Mohammad syaripudin
Mohammad syaripudin Mohon Tunggu... -

Saya cinta buku dan sukanya nulis catatan harian.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sedihku

23 April 2014   23:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:17 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Aku lari Melarikan sedih yang akut itu.Bukan takut tapi menakutkan Politikus yang mencari - cari koalisi. Masyarakat mencari suaka. Aku sedih atau mereka yang sedih.
Tayangan televisi yang eksotis menampilkan penyanyi dangdut yang miskin pakaian. Bukan dangdut dari bang haji roma, tapi ini dangdut masa kini. Sungguh sedih . . .Banyak korban seksual, bukan si tua yang korban tapi generasi yang pimpin bangsa ini menjadi korban seksualnya. Aku bukan lari, tapi sedih atas kelarianku. 
Oh bangsaku, bangsa besar katanya. Tapi takut kepada amerika, bangsa kita sudah dilecehkan.Playgroup di jakarta sana sudah menjadi sarang seksualitas, dimanakah peran pemerintah. Apakah kalian terlalu sibuk dengan politikmu?... sedihku melihat bangsa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun