Mohon tunggu...
Mohamad Syahrul Kamil
Mohamad Syahrul Kamil Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hi! Just like the rainbow over the rain, hope my article(s) could be embrace your daily activities :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cicue Ikan Laut, Hasil Olahan Bumi Palabuhanratu

21 Desember 2020   17:47 Diperbarui: 21 Desember 2020   17:55 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Mohamad Syahrul Kamil Ramadhan (1) dan Junianto (2)

  1. Mahasiswa Program Studi Perikanan Unpad
  2. Dosen Program Studi Perikanan Unpad

Ikan tuna, cakalang, dan ikan tongkol merupakan beberapa ikan yang sering ditangkap oleh nelayan Palabuhanratu. Ikan-ikan tersebut ditangkap seiring musim tangkapnya yang berkisar dari Bulan Juli-Oktober dan ikan-ikan tersebut setelah melalui proses penangkapan selanjutnya dapat dimanfaatkan dengan cara dijual maupun diolah. Pengolahan ikan-ikan tersebut beragam, bisa dengan dijadikan aneka olahan masakan hingga dikemas menjadi produk olahan makanan kalengan. Namun, selain dari dua jenis produk olahan tersebut, ikan-ikan ini dapat diolah menjadi Cicue.

Cicue sendiri merupakan akronim dari Cai dan Cue. Cai berarti air dalam bahasa sunda dan Cue sendiri merupakan suatu wadah untuk meletakkan ikan yang berarti Cicue memiliki arti hasil dari proses rebusan ikan yang diletakkan diatas wadah tersebut. Dalam pembuatannya, Cicue menggunakan ikan segar antara lain ikan tuna, ikan cakalang dan ikan tongkol hasil tangkapan nelayan Palabuhanratu, dipilihnya ikan tersebut dikarenakan kandungan gizi yang tinggi serta rasa dan aroma yang khas. Ikan-ikan tersebut sebisa mungkin sebelum diolah menjadi Cicue tidak melalui proses pembekuan, sehingga citarasa Cicue yang dihasilkan dapat tetap terjaga.

Mengenai rasa yang dimiliki oleh Cicue, produk olahan ini memiliki rasa asin dan sedikit manis dan beraroma khas pindang yang menyengat. Cicue akan lebih sedap jika disajikan dengan rujak hingga nasi yang dibarengi dengan ikan goreng. Asamnya buah nanas serta kecutnya buah mangga jika dicolek dengan Cicue maka akan membuat rasa yang masuk ke mulut lebih berasa unik. 

Proses pembuatan Cicue sendiri tergolong mudah-mudah sulit karena melalui proses yang cukup panjang, meliputi penseleksian ikan segar yang didapat dari nelayan kemudian ikan dicuci terlebih dahulu sehingga ikan bersih dari kotoran dan isi perut yang terdapat sebelumnya, lalu ikan dipisahkan dari tulang dan dagingnya dan diblender hingga halus dan hasil tersebut bisa dilakukan fermentasi sehingga rasa asin akan mulai keluar dan selanjutnya air fermentasi tersebut dilakukan penyaringan dari daging-dagingnya dan diambil hanya air nya saja lalu air tersebutlah yang akan dimasak hingga mendidih.

Produk olahan ini bernilai ekonomis dan dapat diperjual belikan dalam kemasan botol plastik maupun botol kaa. 1 botol plastik berukuran 300 ml Cicue dihargai 15 ribu sedangkan 1 botol plastik berukuran 600 ml dihargai 30 ribu. Melihat hal tersebut, Cicue dapat dikatakan memiliki prospek yang baik untuk menambah penghasilan ibu-ibu rumah tangga nelayan mengingat ikan-ikan yang menjadi bahan produk ini sangat bergantung kepada musim sehingga tidak bisa hanya berpaku pada hasil penjualan ikan hasil tangkapan saja. Namun, karena bahannya yang musiman, maka produk ini akan sukar dijumpai pada awal tahun atau pada saat musim pasang tiba karena ikan-ikan bahan pembuat Cicue sukar didapatkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun