Ini sebenarnya siapa yang salah, ulamanya atau Politikusnya? Terlepas dari kesalahan mereka, yang harus diperhatikan adalah bagaimana kita menyikapi hal seperti itu. Oleh karena itu, saya tertarik dengan pesan prof. Imam Suprayogo, maka yang seharusnya dilakukan adalah bagaimana kekeliruan itu tidak berkepanjangan, dan dipertontonkan secara terbuka kepada generasi muda.
Jika ada kesalahan atau kekeliruan selama ini harus segera disadari dan kemudian diperbaiki. Apa yang kita pandang selama ini benar, belum tentu pada kenyataannya benar. Sebaliknya, apa yang kita pandang salah, belum tentu hal itu salah. Karena itu melakukan perenungan kembali, dan apalagi selalu memohon petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Kuasa seharusnya dilakukan sepanjang waktu.
Untuk mencari tokoh teladan yang benar-benar bisa dipercaya dan bisa bertanggung jawab secara moral, saya rasa sangat sulit. Karena semuanya serba jatah dan kepentingan. Inilah problematika umat yang saya alami di negeri ini. Walaupun tidak semuanya, tetapi ini sebagian dari bumerang dan pemantik bagi yang lain.
Kesigapan tokoh agama maupun tokoh politik dalam menangani konflik sosial kurang begitu saya rasakan di negeri ini. Tokoh agama dan tokoh politik kebangsaan seharusnya memposisikan dirinya sebagai figur yang moderat yang tidak condong ke salah satu pihak, golongan tertentu dari berbagai sektoral, agar posisi tawarnya semakin kuat di mata masyarakat.
Wallahu a'lam bisshowab
Santri Mahasiswa Al-Hikam Malang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI