Mohon tunggu...
Mohammad Sidik Nugraha
Mohammad Sidik Nugraha Mohon Tunggu... Editor - Textpreneur

Penyunting dan penerjemah buku berpengalaman 15 tahun lebih. Berbagi tulisan bermanfaat di media cetak dan daring.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perbedaan "Kesehatan Mental" dan "Kekuatan Mental"

10 Oktober 2024   11:51 Diperbarui: 10 Oktober 2024   13:11 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Mental Health Foundation dan dokumentasi pribadi

Banyak orang menganggap kesehatan mental sama dengan kekuatan mental. Padahal, keduanya berbeda.      

Saya beruntung pernah menerjemahkan buku 13 Things Mentally Strong People Don't Do karya Amy Morin, seorang psikoterapis berpengalaman 20 tahun lebih dan dosen di Northeastren University, Amerika Serikat. Saya pun menyadari bahwa selama ini kita terlalu berfokus pada kesehatan mental. Sebaliknya, kita kurang memperhatikan kekuatan mental.

Lantas, apa perbedaan kesehatan mental dan kekuatan mental? Dalam bukunya, Amy Morin menjelaskan:

"Kekuatan mental tidak sama dengan kesehatan mental .... Sebagaimana halnya orang-orang bisa tetap bisa kuat secara fisik meskipun mereka mengidap penyakit fisik seperti diabetes, Anda tetap bisa kuat secara mental walaupun Anda mengalami depresi, kecemasan, atau masalah kesehatan mental yang lain."

Dalam artikel di situs Verywell Mind (26/10/2020), Amy Morin menerangkan, "Perbedaan antara kekuatan mental dan kesehatan mental dapat lebih mudah dipahami jika Anda membandingkannya dengan perbedaan antara kesehatan fisik dan kekuatan fisik. Memperbesar otot dapat meningkatkan kesehatan fisik Anda. Namun, otot besar bukan jaminan Anda tidak akan pernah terkena masalah kesehatan fisik, seperti kolesterol tinggi."

Kekuatan mental berkaitan dengan kemampuan untuk menyikapi emosi-emosi negatif secara sehat, sedangkan kesehatan mental berkaitan dengan ada atau tidaknya masalah atau gangguan mental.

Orang bermental kuat bukan berarti kehidupannya selalu baik-baik saja. Dia tidak luput dari gangguan kesehatan mental. Dia pun tidak lepas dari permasalahan kehidupan yang sangat berat. Terkadang, dia merasa sedih, cemas, bahkan depresi. Namun, dia memilih untuk melakukan kebiasaan yang sehat.

Pada hakikatnya, seseorang tetap bisa kuat secara mental meski mengalami masalah kesehatan mental. Kekuatan mental mencakup kemampuan untuk berpikir, merasa, dan melakukan yang terbaik. Kekuatan ini perlu dirawat secara berkesinambungan. Jika tidak, otot-otot mental akan mengecil dan melemah (Morin, 2015).

Mari kita jaga kesehatan dan kekuatan mental kita.

Salam sehat,

Mohammad Sidik Nugraha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun