Mohon tunggu...
Mohammad Sidik Nugraha
Mohammad Sidik Nugraha Mohon Tunggu... Editor - Textpreneur

Penyunting dan penerjemah buku berpengalaman 15 tahun lebih. Berbagi tulisan bermanfaat di media cetak dan daring.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Belajar Tangguh dari Atlet Difabel

14 September 2024   11:30 Diperbarui: 14 September 2024   13:10 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saptoyogo mengaku mentalnya sempat jatuh menjelang final.

"Cuaca kurang mendukung karena hujan, tetapi saya harus maksimal karena ini final. Saya harus semaksimal mungkin di Paralimpiade," kata atlet penyandang cerebral palsy ini (Kompas, 1/9/2024).

Paralimpiade merupakan pesta olahraga istimewa. Di sinilah kita melihat bahwa keterbatasan fisik bukan halangan untuk berprestasi. Para atlet berusaha melakukan yang terbaik karena didorong oleh kekuatan mental.

Saya pernah menerjemahkan buku 13 Things Mentally Strong People Don't Do karya Amy Morin, seorang psikoterapis berpengalaman 20 tahun lebih dan dosen di Northeastren University, Amerika Serikat. Saya pun tersadar bahwa selama ini kita terlalu berfokus pada kesehatan mental. Sebaliknya, kita kurang memperhatikan kekuatan mental.

Sebagian dari kita mungkin menganggap "kesehatan mental" sama dengan "kekuatan mental". Dalam bukunya, Amy Morin menjelaskan:

"Kekuatan mental tidak sama dengan kesehatan mental ... Sebagaimana halnya orang-orang bisa tetap bisa kuat secara fisik meskipun mereka mengidap penyakit fisik seperti diabetes, Anda tetap bisa kuat secara mental walaupun Anda mengalami depresi, kecemasan, atau masalah kesehatan mental yang lain."

Orang bermental kuat bukan berarti kehidupannya selalu baik-baik saja. Dia pun tidak lepas dari permasalahan yang bisa jadi sangat berat. Terkadang, dia merasa sedih atau cemas. Namun, dia tidak larut dalam kesedihan dan kecemasan itu.

Pada hakikatnya, seseorang tetap bisa kuat secara mental meski mengalami masalah kesehatan fisik atau mental. Kekuatan mental mencakup kemampuan untuk berpikir, merasa, dan melakukan yang terbaik. Kekuatan ini perlu dirawat secara berkesinambungan. Jika tidak, otot-otot mental akan mengecil dan melemah (Morin, 2015).

Kekuatan mental sering kali menjadi faktor penentu seseorang mampu mengatasi kesulitan dan tantangan kehidupan.  Atlet-atlet yang bertanding di Paralimpade 2024 membuktikannya. Dari mereka, kita belajar tentang ketangguhan. Salut!

Salam,

Mohammad Sidik Nugraha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun