Mohon tunggu...
Moh Shohib hasan 41319310006
Moh Shohib hasan 41319310006 Mohon Tunggu... Teknisi - Teknisi - mahasiswa mercubuana student of mechanical Engineering warung buncit. supporting lecturer Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak Matakuliah Kewirausahaan III

Archery is my hobby

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Penerimaan atau Penolakan Proposal Bisnis

12 Mei 2024   16:04 Diperbarui: 12 Mei 2024   16:38 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

METODE PENERIMAAN ATAU PENOLAKAN PROPOSAL BISNIS

Menurut bahasa proposal berasal dari bahasa inggris yaitu kata to purpose yaitu berarti pengajuan. Proposal memiliki isi yaitu rencana dari penulis yang terdiri dari ide, gagasan , dan atau pedoman kerja yang di tawarkan kepada pihak lain guna memperoleh dukungan , yang berupa izin , pendanaan , persetujuan , ataupun jasa dan lain - lain .

Jika dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia , proposal merupakan suatu rancangan yang di tuangkan dalam bentuk perencanaan kerja yg sistematis , menyeluruh , serta matang yang di buat pihak peneliti sebelum melakukan penelitian .  Menurut (Keraf , 2001) , pengertian proposal merupakan suatu permintaan atau rekomendasi yg di tujukan kepada pihak lain guna melaksanakan suatu kegiatan ataupun perkerjaan . 

Sedangkan menurut ( Hasnun, 2004 ) , pengrtian dari proposal yaitu sebuah rancangan yg bertujuan untuk melaksanakan suatu kegiatan tertentu .

Lalu bisnis berarti kegiatan yang mana seseorang atau sekelompok orang membentuk, menjual , membuat , ataupun menukarkan barang dan atau jasa dengan tujuan  utk memperoleh keuntungan .

Menurut ( Mahmud , 2023) , Bisnis ialah usaha perdagangan yg dilakukan sekelompok orang yg sudah terorganisasi untuk dapat mendapatkan laba

Menurut ( Alma , 2021) , Bisnis adalah jumlah usaha yg meilputi pertanian, produksi, komunikasi, konstruksi, distribusi, transportasi, usaha jasa dan pemerintah yg bergerak untuk membuat dan memasarkan barang dan jasa kpd konsumen dengan tujuan laba.

Menurut ( Brown, 2020) , Bisnis ialah lembaga yg dapat menghasilkan barang dan jasa yg dibutuhkan masyarakat sekitar serta smua hal yg meliputi berbagai usaha yg dapat dilakukan pemerintah ataupun swasta, baik untuk memperoleh laba atau tidak.

Bisnis pada umunya yang dilakukan oleh masyarakat di zindonesis di sntaranya islah : 

1. Bisnis bidang perdagangan

2. Bisnis di bidang pertanian

3. Bisnis di bidang peternakan

4. Bisnis di bidang jasa

5. Bisnis di bidang industri

6. Serta bisnis di bidang perikanan ataupun perkebunan

Beberapa bisnis di atas dapat berkembangan dengan cara pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya yang bagus dan sistematis. Proses pengelolaan ini diperlukan yang namanya izin kerja , izin usaha , ataupun modal usaha. Maka dari itu , jika seseorang akan membuat atau menciptakan suatu bisnis yang targetnya besar , diharuskan membuat proposal bisnis. 

Sehingga dapat disimpulkan, 

Proposal bisnis ialah pengajuan oleh suatu pebisnis guna memperoleh izin , persetujuan , dan ataupun modal dana guna menjalankan dan mengembangkan suatu bisnis .

Selain membuat suatu proposal yang kemudian diajukan kepada sustu pihak , pihak kedua ( yang menerima proposal) harus menerima atau menolak proposal . Dengan kata lain , pasti ada pihak mengajukan ada pula pihak yang diajukan .

Untuk mempermudah pemutusan proposal yang ada , mau di terima atau di tolak , dapat menggunakan berbagai macam metode , di antaranya :

1. Payback Period dan Discounted PP

Pengertian Payback period ialah lamanya waktu suatu proyek guna mencapai titik balik modal dalam pengumpulan kas dengn menggunakan suatu nominal . Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , Payback period ialah periode berarti kurun waktu atau masa atau lingkaran waktu , sedangkan payback alias pengembalian berarti proses , cara , perbuatan mengembalian , pemulangan , pemilihan . Sehingga Payback Period dapat diartikan sebagai periode yang diperlukan guna menutup kembali pengeluaran investasi atau initial cash investment. Artinya kurun waktu yang dibutukan untuk menutup kembali pengeluaran saat investasi dengan memakai procees atau aliran kas netto alias net cash flows .

Untuk perhitunganPayback Period : 

PP = n + a : b x 1 tahun

dengan,

PP = payback period

n = syarat periode pengembalian modal investasi

a = jumlah kumulatif arus kas pada tahun terakhir (n)

b = arus kas pada tahun setelah tahun kumulatif arus kas berjalan (n + 1)

Contoh untuk perhitungan Payback Period :

Suatu perusahaan sedang memperhitungkan untuk pengadaan mesin produksi . Dengan modal untuk pembelian mesin ialah Rp 2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0 , perusahaan tersebut jika dihitung untuk jumlah produksinya akan naik dan membuat keuntungan bertambah Rp 7 0 . 0 0 0 . 0 0 0 ,  0 0 . Sehingga untuk perhitungannya yaitu :

Investasi awal = Rp 2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0

Aliran kas bersih = Rp 7  0 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0

Payback Period = Investasi  / Proceeds

P P = 2 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 / 7 0 .0 0 0 . 0 0 0

P P = 3 , 5 7 tahun

Jadi keksimpulan dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa Payback Period untuk mesin produksi tersebut ialah 3 , 5 7 tahun aliassekitar 3 tahun 6 bulan . 

Selanjutnya Discounted Payback Period 

investopedia.com
investopedia.com

yaitu Waktu yang diperlukan untuk mencapai titik impas dengan nilai sekarang ( P V ) / arus kas bersih diskonto tahunan ( D N P V )

P V ( Present Value ) ialah nilai sekarang dari arus kas bersih di masa depan, yang dihitung dengan mempertimbangkan tingkat diskonto. sedangkan DNPV (Discounted Net Present Value) adalah selisih antara arus kas bersih tahunan dan arus kas bersih sekarang yang telah didiskontokan.

Dengan formula diatas dapat diartikan Discounted Payback Period adalah suatu teknik evaluasi yang mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal setelah dikurangi diskon, dengan memperhitungkan nilai waktu dari uang. Konsep nilai waktu dari uang menunjukkan bahwa uang yang diterima di masa depan memiliki nilai yang lebih rendah daripada uang yang diterima saat ini.

Secara perhitungan contoh aplikasi Disconted Payback Periode sebagai berikut :

Anda berinvestasi dalam proyek dengan investasi awal sebesar Rp 1.000.000. Proyek tersebut diharapkan menghasilkan arus kas bersih tahunan sebesar Rp 300.000 selama 5 tahun. Tingkat diskonto yang Anda gunakan adalah 10%.

1. Langkah pertama adalah menghitung Present Value (PV) untuk setiap arus kas tahunan dan kemudian menghitung Discounted Net Present Value (DNPV) sebagai selisih antara arus kas bersih tahunan dan PV:

PV Tahun 1 = Rp 300.000 / (1 + 0,10)^1 = Rp 272.727,27

PV Tahun 2 = Rp 300.000 / (1 + 0,10)^2 = Rp 248.017,06

PV Tahun 3 = Rp 300.000 / (1 + 0,10)^3 = Rp 225.470,96

PV Tahun 4 = Rp 300.000 / (1 + 0,10)^4 = Rp 204.973,60

PV Tahun 5 = Rp 300.000 / (1 + 0,10)^5 = Rp 186.339,64

2. Langkah kedua adalah hitung DNPV:

DNPV = (PV Tahun 1 + PV Tahun 2 + PV Tahun 3 + PV Tahun 4 + PV Tahun 5) - Investasi Awal DNPV = (Rp 272.727,27 + Rp 248.017,06 + Rp 225.470,96 + Rp 204.973,60 + Rp 186.339,64) - Rp 1.000.000 DNPV = Rp 137.528,53

3. Langkah ketiga, Anda dapat menggunakan rumus Discounted Payback Period:

Discounted Payback Period = Investasi Awal / DNPV Discounted Payback Period = Rp 1.000.000 / Rp 137.528,53 ≈ 7,27 tahun

Jadi, dalam kasus ini, Discounted Payback Period adalah sekitar 7,27 tahun. Ini berarti Anda akan mendapatkan kembali investasi Anda dalam waktu sekitar 7,27 tahun dengan mempertimbangkan nilai waktu uang.


2. Net Present Value (NPV)

Linkedin/Lean Six Sigma
Linkedin/Lean Six Sigma

Net Present Value adalah selisih yang didapatkan dari arus kas masuk saat ini dan arus kas keluar pada periode waktu tertentu.

Net Present Value adalah hasil hitungan yang menyatakan nilai investasi saat ini dari arus kas di masa mendatang dengan melibatkan tingkat diskonto yang tepat.

Biasanya, proyek atau investasi dengan nilai NPV tinggi berpeluang mendatangkan keuntungan. Sedangkan yang nilainya negatif, berarti berisiko merugi.

Rumus Net Present Value
Net Present Value adalah nilai yang dapat dihitung secara manual dengan menggunakan rumus berikut:

NPV = (Perkiraan Nilai Arus Kas / (1 + i)t) – Jumlah Investasi Awal

Adapun i merupakan tingkat diskonto, sedangkan t adalah periode waktu yang ditentukan. Apabila kesulitan mengingat rumus di atas, catat versi singkatnya di bawah ini:

NPV = Perkiraan Nilai Arus Kas di Masa Mendatang – Total Biaya Investasi

Arus kas dalam Net Present Value dikenai diskon karena dua faktor utama, yaitu antisipasi risiko investasi dan memperkirakan time value of money.

Penggunaan tingkat diskonto dapat memberikan hasil NPV yang akurat karena tidak semua proyek bisnis atau investasi dapat mendatangkan keuntungan besar.

3. Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah indikator untuk memperkirakan keuntungan sebuah investasi dan pengembalian modal usaha . Secara singkat, internal rate of return adalah indikator untuk mengetahui tingkat efisiensi dari sebuah investasi.

IRR adalah sebuah metode untuk menghitung tingkat bunga suatu investasi dan menyamakannya dengan nilainya saat ini berdasarkan perhitungan kas bersih di periode mendatang.

Adapun rumus perhitungan IRR adalah sebagai berikut:

IRR = i1 + NPV1 NPV1 - NPV2 i2 - i1

Di mana:

IRR = internal rate of return

I1 = tingkat diskonto yang menghasilkan NPV positif

I2 = tingkat diskonto dengan NPV negatif

NPV 1 = net present value positif

NPV 2 = net present value negatif

4. Profitability Index (PI)

investopedia-com
investopedia-com

Indeks profitabilitas (PI), atau disebut sebagai rasio nilai investasi (VIR) atau rasio investasi keuntungan (PIR), menggambarkan indeks yang mewakili hubungan antara biaya dan manfaat dari proyek yang diusulkan.

5. Modified IRR (MIRR)

MIRR (Modified Internal Rate of Return) merupakan metode penghitungan tingkat pengembalian yang mengkombinasikan pemasukan kas (cash inflow) dan pengeluaran kas (cash outflow) dari suatu proyek investasi sambil mempertimbangkan nilai waktu dari uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun