Mohon tunggu...
Moh Shofiyul M
Moh Shofiyul M Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tugas Menulis Pengalaman MOPDB

19 Agustus 2015   10:38 Diperbarui: 19 Agustus 2015   10:55 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

            Pada hari pertama MOS, saya merasa gerogi, gugup, dan canggung karena saya belum kenal siapapun. Saya juga tidak tahu harus berbuat apa pada saat saya tiba di sekolah dihari pertama. Saya hanya melihat sekerumunan orang yang sedang melihat nama-nama siswa di jendela disalah satu ruangan. Setelah saya mendekat ternyata itu adalah daftar nama pembagian gugus. Setelah saya cari-cari nama saya, ternyata berada di gugus C.

            Saat saya masuk ke ruangan gugus C ruangannya sangat tenang dan tidak ada yang mengobrol sama sekali. Saya tahu alasannya, pasti belum ada yang kenal satu sama lain. Saya tengak-tengok mencari tempat duduk yang kosongakan tetapi didepan, saya melihat seorang pria duduk sendiri di bangku barisan terdepan. Saya hampiri dia dan kami berkenalan. Kami saling berjabat tangan dan saling bertanya satu sama lain. Seperti, darimana asal sekolah, namannya siapa, rumahnya dimana, nemnya pada saat ujian nasional.

            Tak lama kemudian datang kakang dan teteh OSIS, mereka adalah PJ (penanggungjawab) gugus C. namanya adalah Kang Robby Fathan dan Teteh Tama adinda Eristiana. Mereka mengajarkan banyak hal pada kami mulai dari MARS SMP N 16, YEL-YEL SMP N 16, YEL-YEL GUGUS C, dan juga gerakan-gerakan pada lagu-lagu tersebut. Saat asik-asiknya bernyanyi, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, dan masuk 3 orang menggunakan blazer OSIS. Mereka memperkenalkan diri mereka membacakan peraturan-peraturan selama MOS berlangsung. Tidak cukup lama mereka sudah selesai membacakan peraturan-peraturan selama MOS berlangsung. Meereka keluar ruangan , lalu kakang dan tetehnya memberitahu bahwa tadi yang membacakan peraturan adalah PLH dan kopassus. Itu menjadi penting karena PLH dan kopasus adalah orang-orang adalah orang yang harus kita mintai tanda tangan mereka selain ketuplak dan waketuplak.

            Setelah itu kami diperintahkan untuk baris dilapangan untuk melaksanakan apel pembukaan  di bawah sinar matahari terik. Saya melaksanakan apel dengan sangat hikmat. Setelah apel kami dibubarkan untuk kembali ke ruangannya masing-masing, tetapi kali ini ruangannya pindah di gedung yang lainnya, saya tidak tahu kenapa ruangannya dipindah dan saya tidak peduli. Ruangan gugus kami ada di lantai atas, disana kami diperintah untuk mencatat barang-barang, benda-benda dan hal-hal yang menurut saya aneh.

            Saat saya asik menulis tiba-tiba datang kakang dan teteh OSIS dengan muka garang tanpa mengetuk pintu hanya mengucapkan salam. Mereka menyuruh kami mengangkat tangan dan mereka mengecek satu persatu apakah ada yang menggunakan gelang, dan mereka mengecek rambut juga. Mereka menyuruh kita menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya. Setelah selesai bernyanyi, ditariklah satu orangyang menurut kakang dan tetehnya dia tidak ikut bernyanyi. Dia dihukum diperintah untuk bernyanyi lagu anak. Hari pertama selesai…

Saat hari kedua saya datang mengenakan seragam putih biru lengkap dengan atribut seperti berikut:

  1. Topi berwarna ungu yang terbuat dari bola bekas.
  2. Kalung yang terbuat dari sedotan dan tutup botol yang berwarna merah dan gold.
  3. Tas yang terbuat dari kaos bekas yang digantungkan dengan karet ban dalam yang dikepang.
  4. Name tag yang berbentuk baju dan celana berwarna hijau muda dan abu-abu serta tulisan-tulisan dan foto-foto sesuai perintah sudah harus terpasang.
  5. Tali sepatu kanan berwarna merah bermotif loves.
  6. Tali sepatu kiri berwarna putih bermotif volkadot.
  7. Kaus kaki full colour.

         Saya sangat malu, karena saya terlihat sangat aneh. Saat saya tiba disekolah ternyata apel sudah hampir dimulai. Saya bergegas mencari barisan sesuai gugus saya. Setelah saya baris, apel pun dimulai di apel pagi tersebut diinformasikan kegiatan-kegiatan  yang akan dilakukan hari ini. Setelah apel selesai, saya bergegas menuju ruangan. Di ruangan kami menghafal lagu yel-yel gugusdan yel-yel SMA N 16 BEKASI. Tanpa saya sadari saya sudah hafal kedua lagu itu. Setelah semua sudah hafal lagu beserta nada dan liriknya. Kami pun bermain game. Game yang dimain kan adalah memberikan spidol dengan peraturan seperti berikut:

  • Saat kita diberikan spidol oleh teman sebelah kita, kita wajib mengucapkan terima kasih kepada teman yang memberikan spidol tersebutsekaligus menyebutkaqn namanya.
  • Saat kita memegang spidol kita wajib memberikan spidol ke teman sebelah kita yang lainnya dengan menyebutkan namanya.
  • Bagi yang salah menyebutkan namanya akan dihukum.
  • Hukuman untuk laki-laki yaitu merayu perempuan
  • Hukuman untuk perempuan yaitu bernyanyi

         Belum selesai game yang kita mainkan datang kumpulan kakang dan teteh bermuka garang yang bernama lain kopassus. Mereka mengecek satu persatu barang bawaan dan atribut yang kita bawa. Ada teteh OSIS yang menghampiri saya mengecek atribut saya. Atribut saya hampir semuanya benar. Akan tetapi, ada satu kesalahan yaitu foto bareng kaos. Saya kira foto bareng kaos adalah foto bareng kaos yang biasa kita kenakan sehari-hari. Ternyata foto bareng kaos adalah foto bareng kakak osis. Akhirnya saya dihukum suruh maju kedepan ruangan. Saya kira hanya saya saja yang salah, ternyata hampir semua salah hanya tersisa satu orang yang bertahan.

         Pada saat di depan semua yang dihukum semua dikomentari, dari hal yang terkecil sampai yang terbesar. Dari mulai name tag, topi, kalung, dan tas. Bahkan sakitpun dikomentari. Walaupun saya tahu mereka melakukan ini bukan untuk kesenangan mereka sendiri semata, tapi ini untuk kami agar lebih mandiri dan dewasa.

         Akhirnya mereka pergi setelah puas memarahi dan menghukum kami. Saya merasa lega karena tidak merasa tegang lagi. Baru saja merasakan leganya kepergian kopassus, datang ketua osis yang bernama kakang Andika Julianto. Dia memerintahkan untuk maju bagi yang salah membawa atribut. Dia memarahi, memotivasi, menyakan mengapa salah, dan menghukum.

         Setelah menghukum dia membiarkan kami duduk kembali ke tempat duduk masing-masing. Karena waktu hampir mendekati apel siang. Jadi, untuk mengulur waktu, kang Andika mengajak kami bermain C O C O dengan peraturan sebagai berikut:

  • C: posisi tangan membentuk hurus C dengan posisi tangan kearah kanan tubuh.
  • O: posisi tangan membentuk huruf O dengan posisi tangan kearah atas tubuh.
  • C: sama seperti peraturan no 1
  • O: sama seperti peraturan no 2
  • N: posisi tangan membentuk huruf n dengan tangan kearah bawah.
  • U: posisi tangan membentuk huruf u dengan tangan kearah atas.
  • T: posisi tangan menyilang dengan telunjuk menyentuh pinggir bibir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun