Mohon tunggu...
Shaleh Jenius
Shaleh Jenius Mohon Tunggu... Mahasiswa - hidup sekali

jangan menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Filosofi Pendidikan dalam Novel "Senandung Rindu untuk Ayah dan Ibu" Karya Tri Budhi Sastrio

5 Agustus 2022   13:13 Diperbarui: 5 Agustus 2022   13:33 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jadi, apapun yang ada dalam karya sastra tersebut, penulis memiliki kuasa sebebas-bebasnya dalam menuangkan apa yang ingin ditulisnya dengan tidak melanggar aturan dan kaidah suatu penulisan karya sastra. Karya sastra hadir ditengah-tengah masyarakat dengan fungsi dan peranan tertentu seperti halnya menghibur dan lain sebagainya.

Ada beberapa fungsi keberadaan sastra dalam kehidupan manusia. Amir (2010:39) mengungkapkan fungsi sastra yaitu fungsi hiburan, pendidikan, keindahan, moral, dan religius. 

Artinya selain menjadi sarana untuk menghibur sastra tidak meninggalkan asas lain dalam tatanan kehidupan sosial seperti halnya pendidikan, nilai agama atau relifius, moral dan lain sebagainya yang terkandung dalam sastra itu sendiri.

Sastra terbagi dalam beberapa bentuk yaitu 1). sastra non imajinatif yang didalamnya terdapat esei, kritik, biografi, otobiografi, sejarah, memoir, catatan harian dan surat menyurat. 2) sastra imajinatif yang terbagi dalam dua bentuk yaitu puisi dan prosa. 

Sastra dengan jenis sastra terdiri dari epic, lirik dan dramatik. Adapun sastra bentuk prosa terbagi kembali menjadi a) fiksi dengan bentuk karya berupa novel, cerita pendek (cerpen) dan novelet dan b). drama dengan bentuk karya drama komedi, tragrdi, melodrama dan tragikomedi. Namun dalam penelitian ini berfokus pada analisis novel sebagai salah satu bentuk karya sastra.

Novel merupakan karya sastra yag paling baru dibandingkan dengan jenis karya lainnya seperti halnya puisi, drama dan lainnya. Menurut Kosasih (2017:  299), Novel adalah teks yang fiksional. Isisnya mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. 

Karena kisah kehidupan yang diceritakan itu bersifat utuh, bentuk novel terdiri atas puluhan bahkan ratusan halaman. Novel dapat dipahami sebagai cerita panjang yang mengandung berbagai konflik dan berbagai tokoh (Hudhana dan Mulasih, 2019: 42).

Sturktur-struktur pembangun struktural karya sastra memiliki fungsi yang berbeda untuk menjelaskan yang sedang terjadi pada karya sastra tersebut. 

Sebagai teori yang digukanan dalam kehidupan strukturalisme adalah sebuah pernyataan yang dianggap benar mengenai kenyataan. Unsur-unsur dalam karya sastra yang dimaksud terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur intrinsik mengarah pada unsur yang ada di dalam karangan sedangkan unsur ekstrinsik mengarah pada unsur di luar karangan itu sendiri. Unsur Intrinsik meliputi Plot, penokohan, latar, tema, sudut pandang, dan amanat.

  • Tema  adalah ide pokok yang mendasari seluruh karangan atau dengan kata lain tema adalah pangkal otak pengarang dalam menceritakan dunia trekaan yang diciptakannya Nurgiyantoro (2010; 156).
  • Alur/plot yaitu jalinan peristiwa yang membentuk sebuah cerita yang terjadi dalam sebuah struktur atau urutan waktu. Nurgiyantoro (2010; 156) membagi alur pada tiga jenis alur yaitu alur maju, alur mundur dan alaur campuran atau gabungan.
  • Latar/setting yaitu waktu, suasana dan tempat yang menjadi lokasi dan masa yang ada dalam karanngan.
  • Tokoh dan Penokohan tokoh yaitu individu yang ada dalam cerita yang mengalami peristiwa-perintiwa dalam karangan. Sedangkan penokohan mengarah pada penggambaran karakter pada tokoh dalam karya sastra
  • Sudut Pandang yaitu posisi fisik, tempat personal/pengarang melihat dan menyajikan gagasan-gagasan atau peristiwa merupakan perspektif fisik dalam ruang dan waktu yang dipilih oleh pennulis bagi personanya.
  • Amanat yaitu gagasan yang mendaari cerita atau pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca Nurgiyantoro (2010; 161)

Unsur ekstrinsik karya sastra meliputi unsur latar belakang pengarang, kondisi sosial budaya, tempat novel dikarang (Kosasih, 2012; 72). Adapun menurut Nurgiyantoro (2010; 24), unsur ekstrinsik meliputi keadaan subjektif pengarang, biografi pengarang, keadaan psikologi dan lingkungan pengarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun