Mohon tunggu...
Muhammad Sesar
Muhammad Sesar Mohon Tunggu... Wiraswasta - pribadi

was born @ Palangka Raya 8 sept 1994 im student of psychology @ UIN Maliki Malang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Diatas Normal

13 April 2014   04:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:44 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abnormal, seringkali seseorang menyebut kata tersebut. Hubungannya dengan psikologi sepertinya sangat terlihat ya sahabat. Tidak selamanya orang psikologi menangani orang normal yang terkadang butuh konsultasi, namun seringkali bahkan lebih sering orang psikologi menangani orang-orang yang berpredikat abnormal.

Dalam psikologi tepatnya pada psikologi klinis, normal dan abnormal sangat dibicarakan penting. Apakah normal dan abnormal itu? Bagimana seseorang itu dikatakan normal atau abnormal? Mari deh ya kita bahas disini ...

Pertama dari artinya dulu ya, normal itu berarti sehat dan tepat pada tempatnya sahabat. Sedangkan abnormal itu artinya menyimpang, tidak sesuai pada tempatnya, bahkan bisa dikatakan tidak sehat. Biasanya yang menyimpang tersebut jauh dari batas normal yang sesungguhnya.

Tingkah laku seseorang dibahas banget dalam normal atau abnormal di psikologi klinis. Seseorang yang normal akan terlihat sehat dan tidak nampak akan adanya tekanan pada dirinya. Sedangkan seseorang yang abnormal itu akan terlihat seperti sedang tertekan keadaan psikis maupun fisiknya, semacam tidak sehat begitu lah.

Apa dong hubungannya dengan tingkah laku? Seseorang yang normal pasti aku bertingkah laku sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan, berbeda dengan seseorang yang berada pada tahap abnormal, mereka terkadang melakukan sesuatu yang terkadang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan, itu bisa berasal dari berbagai faktor penyebab.

Dalam membuat pedoman mengenai normalitas seseorang, sebuah buku menyebutkan terdapat dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang menegakkan pedoman-pedoman normative yang tidak berdasarkan perhitungan atau pemikiran awam, tetapi atas observasi empiric pada tipe-tipe ideal. Sedangkan pendekatan kuantitatif ialah pendekatan yang didasarkan oleh sering atau tidaknya sesuatu terjadi, yang diperkirakan secara subjektif mengikuti pemikiran awam.

Ada 4 aspek untuk mengetahui normal tidaknya seseorang, yaitu daya integrasi, ada tidaknya simtom gangguan, kriteria psikoanalisis, dan determinan sosio-kultural. Itu menurut stern sahabat. Sedangkan kalau menurut Gladstone (1978), terdapat 7 aspek yang merupakan tingkah laku penyesuaian diri yaitu: ketegangan, suasana hati, pemikiran, kegiatan, organisasi diri, hubungan antarmanusia, dan keadaan fisik.Dan tiap-tiap aspek memiliki kriteeria tingkah laku yang dijadikan pegangan penilaian normalnya penyesuaian, ada 5 tingkatan yaitu: penyesuaian diri yang normal, penyesuaian darurat, penyesuaian neurotik, kepribadian atau karakter neurotik, dan gangguan berat.

Itu tadi sekilas ilmu yang bisa saya bagi sahabat. Semoga bermanfaat ya .. Pesan saya jangan asal nyebut orang itu abnormal, harus hati-hati. Kali aja kepribadian orang itu memang unik bukan abnormal hehe ..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun