Mohon tunggu...
Muhammad Sesar
Muhammad Sesar Mohon Tunggu... Wiraswasta - pribadi

was born @ Palangka Raya 8 sept 1994 im student of psychology @ UIN Maliki Malang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ini Kode Etik Psikologi

10 Juni 2014   00:58 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:28 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata seorang psikolog tidak hanya sekedar menjadi pendengar dan pemberi solusi setia untuk para klien, tetapi mereka para psikolog juga harus memperhatikan apa saja yang disebut sebagai etika. Etika tersebut biasa disebut dengan kode etik dalam psikologi.

Etika merupakan masalah aksiologi dalam lingkup filsafat, ialah bagian filsafat yang membicarakan masalah perilaku manusia dilihat dari sudut baik dan jahat. Dalam terapan psikologi, etika menyangkut banyak hal, yaitu etika terhadap ilmu dan kaidah-kaidah ilmu itu sendiri, etika terhadap alat-alat pemeriksaan, etika terhadap orang lain yang berposisi sebagai klien, etika terhadap penggunaan teknik terapi dan psikodiagnostika/asesmen, dan etika pembuatan laporan serta kerahasiaannya.

Bersamaan dengan adanya etika ini muncul kode etik dan code of conduct yaitu tata cara yang seharusnya diikuti oleh psikolog dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Situasi ini tidak selalu mudah, misalkan membeberkan kepribadian seseorang yang menggunakan pemikiran atau alat psikodiagnostik di media massa atau publikasi lainnya. Dalam psikologi klinis masalah etika merupakan yang sangat penting, karena yang menjadi kasus klinis umumnya ialah orang-orang yang termasuk dalam golongan “sub” atau “ab”. Biasanya hal ini akan menimbulkan rasa malu pada orang yang bersangkutan.

APA atau yang biasa disebut dengan American Psychological Association memiliki prinsip dalam kode etik. Ada Sembilan hal pokok prinsip diantaranya:

1.menganai tanggung jawab

2.mengenai kompetensi

3.mengenai stanedar moral dan hukum

4.mengenai pernyataan public

5.mengenai konfidensialitas

6.mengenai kesejahteraan pengguna

7.mengenai relasi professional

8.mengenai penggunaan teknik-teknik asesmen

9.mengenai pencarian dalam aktivitas riset

dalam prinsip nomer Sembilan disebutkan bahwa keputusan untuk melakukan riset harus didasarkan pertimbangan psikolog secara individual tentang sumbangannya pada ilmu psikologi dan kesejahteraan manusia. Para psikolog melaksanakan investigasi dengan menghargai orang-orang yang terlibat dan dengan kepedulian atas harga diri dan kesejahteraannya.

Dan dari adanya prinsip kode etik yang telah ada, psikolog dapat menghargai dan memberikan solusi yang tepat untuk kliennya. Seorang psikolog juga harus melindungi privasi dari kliennya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun