Perbedaan dan keberagaman, adalah topik yang sering kita dengar akhir-akhir ini, di mana perbedaan dan keragaman seringkali didiskusikan dengan hangat di ruang-ruang sosial, salah satunya di tempat kerja. Tidak jarang perbedaan individu di tempat kerja dikaitkan dengan kultur yang sedang tren seperti work-life balance di mana orang yang satu terlihat lebih rileks serta interaktif, sementara orang lain lebih diagnostik, mental health in the workplace & support system terkait sikap kompetitif dan kolaboratif, toxic society, dark triad personality, big five personality,dan masih banyak lagi.Â
Artikel ini akan mengupas topik keragaman dan perbedaan di tempat kerja, dalam kaitannya dengan pendekatan inklusivitas di dalam pengelolaan organisasi/perusahaan, di mana perbedaan individu di tempat kerja dapat mendukung tempat kerja yang inklusif, serta dapat mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja.
Di sebuah tempat kerja, penting bagi manajer (maupun anggota organisasi lainnya) untuk lebih memahami perbedaan individu dalam organisasi/tempat di mana ia bekerja [1]. Misalnya, dapat memahami bahwa karyawan memiliki sifat, latar belakang budaya, latar belakang pendidikan, kebutuhan dan minat yang berbeda, serta kemampuan dan keahlian yang beragam. Juga penting untuk menyadari bahwa lingkungan kerja yang inklusif dan dukungan terhadap keberagaman demografi dapat berdampak positif pada motivasi dan kinerja karyawan. Dengan demikian, manajemen dapat meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, dan mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif.
Pemahaman mengenai perbedaan individu juga merupakan hal yang penting karena manajemen akan dapat membantu serta mendorong karyawannya untuk semakin meningkatkan kemampuan, keahlian, pertumbuhan karir, sehingga akan tercipta lingkungan kerja yang inklusif.
Lingkungan kerja yang inklusif tentunya sangat didambakan oleh karyawan, karena lingkungan inklusif menjamin bahwa seluruh karyawan diperlakukan dengan adil, serta menjamin bahwa apabila mereka semakin rajin bekerja, bersikap baik, dan terbuka terhadap pertumbuhan karir, maka kesejahteraan dan karir mereka akan semakin meningkat.
Keragaman Individu
Ada tiga poin utama yang perlu dipahami tentang perbedaan individu dalam organisasi atau perusahaan [2]:
Pertama, ragam kemampuan individu, merujuk pada kapabilitas mental dan fisik seseorang dalam melakukan pekerjaan, yang bermacam-macam/beragam di masing-masing individu anggota organisasi. Manajemen memiliki peran penting dalam mendorong dan meningkatkan kemampuan kerja karyawan dengan berbagai strategi [3]:
- Memotivasi karyawan
- Menyesuaikan posisi sesuai minat dan kemampuan
- Merancang target dan tujuan organisasi yang jelas
- Memberikan pelatihan terkait kemampuan kerja
- Menyediakan fasilitas yang mendukung pekerjaan sehari-hari.
Kedua, ragam keahlian individu, mencakup keterampilan atau kompetensi khusus yang diperlukan dalam menjalankan tugas tertentu, misal kompetensi desain, kompetensi di bidang teknik, kompetensi di bidang hukum, kompetensi di bidang pemasaran, keuangan, maintenance sistem informasi manajemen, maintenance gedung, dan lain sebagainya. Manajemen dapat mendukung dan meningkatkan keahlian karyawan dengan cara menyesuaikan posisi sesuai dengan keahlian, di antaranya dengan [3]:
- Melakukan cross-training untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan antar individu
- Menyediakan fasilitas dan teknologi yang mendukung keahlian seperti alat-alat (hardware) dan software,
- Memberikan pelatihan dan uji kompetensi