INOVASI SMK PUSAT KEUNGGULAN :Â
Pembelajaran Berbasis Projek Real Dari Dunia Kerja
Dokpri
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan mampu menyiapkan tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM) yang siap memasuki dunia kerja serta menjadi tenaga kerja yang produktif dan mampu menghadapi tantangan di Era Revolusi Industri 4.0. Diharapkan lulusan SMK memiliki kompetensi sebagai tenaga kerja yang siap pakai sesuai dengan kompetensi keahliannya sehingga semua lulusan SMK dapat terserap oleh dunia usaha atau dunia industri.
Untuk mencapai kompetensi keahlian tersebut ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan meliputi perkembangan teknologi, pasar kerja, pertambahan penduduk, perubahan pola kerja, konsep keunggulan lokal, sarana prasarana, jumlah dan mutu guru
Guna meningkatkan kompetensi siswa SMK, tim PKM dosen UNESA memberikan pelatihan Pemanfaatan Trainer PLC-HMI Berbasis Pembelajaran Proyek untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa SMKN 7 Surabaya. Siswa diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan menggunakan dan memanfaatkan Trainer PLC-HMI dalam pembelajaran secara efektif dan efisien.
Dia melanjutkan, pelatihannya dikemas dalam bentuk penyampaian materi dari tim trainer tujuannya untuk memberikan gambaran dan pengetahuan seputar trainer kit serta bagaimana pemanfaatan serta prosedurnya dalam pembelajaran khususnya dalam instalasi PLC-HMI. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan praktek yang dibimbing langsung para trainer.
Keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja, serta menjadi rujukan dalam peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya.Kualitas kegiatan pembelajaran yang baik menentukan kualitas pendidikan. Keaktifan peserta didik saat mengikuti pembelajaran mencerminkan kualitas kegiatan pembelajaran yang baik.Â
Penggunaan metode dan media pembelajaran yang tepat merupakan strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa. Media pembelajaran yang dimanfaatkan harus dapat mempermudah proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar siswa yang mampu mengatasi beberapa masalah dalam kegiatan belajar.Â
Sebagai contoh keterbatasan dalam menjelaskan materi pelajaran atau objek yang abstrak. Oleh karena itu media pembelajaran yang tepat harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, mendukung isi pelajaran, praktis, dan berkualitas.