Entah berapa kali aku sudah naik kereta api, yang pasti jumlahnya tak terhitung. Aku tinggal di daerah pinggiran Kota Bandung, tepatnya di Cicalengka, Kabupaten Bandung. Untuk berbagai keperluan ataupun kebutuhan yang tidak ada di daerahku, biasanya aku pergi ke Kota Bandung karena di sana memiliki fasilitas yang lengkap. Namanya juga kota kan? Apalagi ini Bandung yang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat.
Aku pergi ke Kota Bandung sering menggunakan moda transportasi umum kereta api. Di Stasiun Cicalengka, ada 3 jenis Commuter Line yang dioperasikan KAI Commuter yaitu Commuter Line Bandung Raya (Cicalenngka - Padalarang), Commuter Line Cibatuan (Cibatu - Padalarang), dan Commuter Line Garut (Garut - Purwakarta).
Aku sendiri lebih sering menggunakan Commuter Line Bandung Raya. Alasannya sederhana, karena hanya kereta ini yang banyak di Stasiun Cicalengka. Hampir satu jam sekali kereta ini berangkat dari Stasiun Cicalengka. Bahkan kalau subuh, selang keberangkatannya hanya sekitar 30 menit.
Meskipun sering naik kereta api, aku tidak pernah bosan. Setidaknya, ada 5 hal yang bikin aku betah bepergian ke Kota Bandung dengan menggunakan Commuter Line Bandung Raya. Berikut ini aku jabarkan satu per satu.
1. Aman dari tindakan kriminal
Pertama kali naik kereta api aku lupa lagi saat itu usia berapa tahun, yang jelas saat itu aku masih kecil. Dari pertama kali naik sampai sekarang, alhamdulillah aku belum pernah mengalami menjadi korban tindak kriminal. Ini membuktikan bahwa naik Commuter Line itu aman.
Sudah banyak orang yang aku temui selama di dalam kereta. Meskipun kata pepatah, jangan menilai buku dari sampulnya, tapi hal yang pertama kali kita lihat ketika bertemu orang baru adalah penampilan mereka bukan? Di dalam kereta aku melihat orang yang berpenampilan seperti orang baik, ada juga yang seperti preman. Tapi meskipun begitu, selama ini aku bisa sampai tujuan dengan aman.
Aku juga pernah ngobrol dengan orang yang sebenarnya aku juga tidak kenal. Tapi kami bisa ngobrol panjang lebar tanpa mengkhawatirkan apapun. Ya, mungkin karena orang Indonesia dikenal sebagai orang yang ramah, ditambah Orang Sunda suka kepo terhadap urusan orang lain.
Diawali dengan pertanyaan, "Mau kemana?" atau "Ini sudah sampai mana ya?". Setelah itu, percakapan meleber kemana-mana, mulai kegiatan sehari-hari hingga tentang keluarga pun diceritakan. Kalau sudah seperti itu, bisa berujung curhat dan sulit untuk mengakhiri percakapan. Tapi kami begitu menikmatinya.
2. Cepat sampai tujuan