Mohon tunggu...
Moh. Rizal Fauzi Hamzah
Moh. Rizal Fauzi Hamzah Mohon Tunggu... Lainnya - -

Seorang wayang yang ingin hidup bebas, namun teratur dan bermanfaat untuk orang lain

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Muhaimin Lama Bersama Prabowo, Belakangan Dekat dengan Puan, Tapi Malah Berjodoh dengan Anies

2 September 2023   21:45 Diperbarui: 2 September 2023   22:59 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Sumber:kompas.com

Nampaknya Muhaimin Iskandar memiliki ambisi yang besar dalam pemerintahan Indonesia. Andai saja ia memiliki elektabilitas yang tinggi, bisa jadi posisi yang diinginkan oleh Cak Imin adalah capres bukan cawapres. Jika pasangan Anies-Muhaimin terpilih menjadi presiden dan wakil presiden, maka ini akan menjadi batu loncatan untuk Cak Imin agar bisa melompat lebih tinggi lagi.

Lalu, bagaimana peluang Anies-Muhaimin memenangkan pilpres 2024?

Sebelum berbicara peluang, saya akan terlebih dahulu membahas mengenai tantangan yang harus dihadapi oleh pasangan ini. Karena jika pasangan ini bisa mengatasi tantangan-tantangan tersebut, maka peluang kemenangannya bisa terbuka lebar.

Pertama, Anies-Muhaimin harus bisa meyakinkan PKS. Dari deklarasi yang dilakukan di Hotel Majapahit Surabaya hari ini (02/09/2023), PKS tidak hadir. Meskipun Presiden PKS telah menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa hadir, tapi ini adalah acara yang sangat penting. Sudah menjadi kewajiban untuk setiap partai politik dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) hadir dalam acara ini.

Meskipun PKB dan PKS sama-sama partai Islam, tapi keduanya sering berseberangan. Ketidakhadiran PKS dalam acara deklarasi Anies-Muhaimin menjadi bukti bahwa sebenarnya PKS masih ragu. Ahmad Syaikhu yang merupakan presiden PKS mengatakan bahwa dirinya percaya Anies, tapi apakah percaya dengan PKB?

Jika  dihitung-hitung, kursi DPR RI dari partai Nasdem dan PKB saat ini jika dijumlahkan akan menghasilkan total 117 kursi. Angka ini sebenarnya sudah memenuhi ambang batas parlemen (presidential threshold) untuk dapat mengusulkan capres-cawapres. Sebagaimana yang diketahui, bahwa partai politik atau gabungan partai politik dapat mengusung capres-cawapres jika memiliki jumlah kursi DPR RI sedikitnya 20% atau 25% suara sah pada pemilu legislatif sebelumnya.

Saat ini kursi DPR RI berjumlah 575 kursi, maka 20% dari angka tersebut yaitu 115 kursi. Sehingga Nasdem-PKB sudah memenuhi syarat untuk mengusung capres-cawapres. Meskipun jika menghitung suara sah pada pemilu legislatif sebelumnya, kedua partai ini belum memenuhi angka 25% karena memiliki total presentase sebanyak 18,74%.

Nasdem-PKB memang bisa mengusung capres-cawapres, tapi jika ingin memenangkan pilpres 2024 perlu mendapatkan dukungan tambahan dari partai lain. PKS merupakan partai yang wajib untuk diyakinkan kembali, mengingat pasti ada tokoh-tokoh PKS yang tidak setuju dengan dijadikannya Cak Imin menjadi cawapres Anies Baswedan.

Kedua, Anies-Muhaimin harus bisa menggaet suara NU dan Gusdurian. Meskipun Muhaimin Iskandar merupakan tokoh NU, tapi bukan berarti warga NU akan mendukung pasangan ini. Suara dari NU kerap kali menjadi faktor X dalam pilpres. Presiden Jokowi bisa menang pada pilpres sebelumnya tak lepas dari suara NU yang dibawa oleh K.H. Ma'ruf Amin.

Tapi pengaruh Cak Imin terhadap warga nahdliyin tak sebesar K.H. Ma'ruf Amin. Warga NU biasanya selalu mengikuti arahan kyai mereka. Sehingga Anies-Muhaimin perlu mendapatkan dukungan dari kyai-kyai NU.

Yang menjadi tantangan terberat dalam menggaet suara NU adalah mendapatkan suara dari Gusdurian. Pendukung Gus Dur sangat banyak. Meskipun Gus Dur berasal dari PKB, tapi saat ini tokoh-tokoh yang militan mendukung Gus Dur sudah hampir tidak ada dalam struktur kepengurusan PKB. Konflik PKB Gus Dur dengan PKB Muhaimin menjadi penyebabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun