Hari mulai mendung dan sekarang kau masih bersamanya
Kutuliskan secarik kertas untukmu
Agar segera kau baca
Namamu akan slalu ada
Aku selamanya pecundang
Angin terus menerpa kencang
Diikuti daun berlarian entah kemana
Surabaya nampak mendung
Semendung itu hati ini sekarang
Motor lalu lalang
Tidak menghiraukan
Entah berantah
Selamat tinggal kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!