Mohon tunggu...
Moh Najib
Moh Najib Mohon Tunggu... tidak bekerja -

Nama : Moh Najib NIM : E20152105 Kelas : ES3 Prodi : Ekonomi Syariah Fakultas : FEBI IAIN JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Money

Menghindari Budaya Konsumtif

11 Oktober 2016   08:41 Diperbarui: 11 Oktober 2016   08:54 2960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dengan berkembangannya teknologi yang semakin pesat sehingga banyak merubah dan mempengaruhi pola hidup masyarakat yang konsumtif  yang mana semua ini ada kaitannya dengan gaya hidup modern serbapraktis dan instan. Gaya hidup polakonsumtif memberikan kepuasaan tersendiri dan memberikan kenikmatan bagi yang menggunakan pola hidup ini.Tanpa kita sadari gaya pola hidup konsumtif yang seperti ini akan memberikan dampak negatif dan kurang baik. Pola hidup konsumtif dapat diartikan sebagai pemborosan. Pemborosan disini dapat kita artikan ebagais uatu perilaku yang berlebih-lebihan dalam memenuhi suatu kebutuhan hidup. Didalam hadist sudah dijelaskan:

Dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dan kakeknya berkata, Rasulullah SAW bersabda: “makan dan minumlah, bersedakahlah serta berpakaianlah dengan tidak berlebihan dan tidak sombong” (HR. Nasa’i).

Tanpa kitasadari perilaku konsumtif akan menjadi sebuah kebiasaan dan menjadi sebuah karakteristik seseorang yang akan sulit dirubah.  Akan tetapi kita tidak perlu cemas,  semua ini masih bisa diatasi dengan mengutamakan apa yang menjadi bahan pokok kebutuhan primer (kebutuhan sehari-hari) dari pada kebutuhan sekunder (barang-barang yang diinginkan).

Untuk merubah polahidup konsumtif masih bisa dirubah dan diperbaiki selama masih ada keinginan, kemampuan, semangat dan usaha untuk mengendalikan diri dan menghindari dari perilaku konsumtif. Mengubah gaya pola hidup konsumtif dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Menabung
  • Membuat anggaran belanja sebelum uang dibelanjakan
  • Mengedepankan kebutuhan dari pada keinginan
  • Menghindari penggunaan kartukredit
  • Mengurangi shoppig 
  • Mulailah berbisnis dan berinvestasi
  • Lebih cermat dan teliti dalam membeli barang
  • Beramal dan bersedekah

Dengan begitu kita dapat terhindar dari perilaku konsumtif dan polahidup yang berlebih-lebihan. Mulailah dengan polahidup sederhana dan hemat akan lebih baik dan akan mendatangkan kebaikan dan kebahagian bagi setiap manusia.  Hidup serba kemewahan dan menghambur-hamburkan uang adalah perilaku menyimpang. Dalam menggunakan uang akan lebih baik jika digunakan untuk keperluan kebutuhan sehari-hari tanpa keserakahan dan pemborosan.

Al-Qur’an menegaskan bahwa perilaku konsumtif yang menghambur-hamburkan uang dan hidup berfoya-foya dalam keadaan ekonomi yang berada tanpa mengedepankan dan menerapkan gayahidup sederhana dan hemat.  Allah SWT berfirman dalam surah al-Baqarah (2): 16 yang artinya:

“Hai kalianmanusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagikamu”.(QS. Al-Baqarah (2): 16)

Jika ingin menghindari pola hidup konsumtif maka kita perlu menerapkan gaya hidup sederhana dan hidup hemat. Menerapkan pola hidup hemat disiniya itu dengan penggunaan uang lebih tertata dan berinvestasi uang sesuaidengan yang di inginkan. Pola hidup hemat perlu diterapkan misalnya dengan menyisihkan uang atau menabung tanpa menghabiskan uang keseluruhan dalam sekalipakai dalam artian pemborosan atau serakah. Membelanjakan uang secara bijak sepert halnya membuat anggaran pembelanjaan dan memisahkan antara kebutuhan pokok yang wajib dengan kebutuhan yang bersifat sekunder. Menuruti keinginan disini boleh-boleh saja akan tetapi tetap ada batasan dan memastikan pengeluaran lebih kecil dari pada pendapatan.

Menanamkan pola hidup hemat memiliki manfaat yang besar bagikelangsungan hidup kita, diantaranya manfaat hidup hemat yaitu:

  • Terbebas dari perasaan khawatir tentang masalah keuangan
  • Memiliki modal untuk berbisnis dan berinvestasi
  • Lebih percaya diri
  • Memiliki dana untuk berlibur dengan keluarga
  • Berjaga-jaga untuk kepentingan darurat
  • Memiliki dana untuk pendidikan anak
  • Terhindar dari hutang
  • Menghemat pengeluaran
  • Menjauhkan diri dari sifat ketamakan dan rakus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun