Alam membuka mata
Melihat kutu-kutu menghisap darah
di ubun-ubun negeri iniÂ
Tangan yang semula untuk menangkap kutu,
malah membantu menyibakkan rambut
yang melindungi ubun-ubunÂ
Otak negeri ini mengering
Syaraf negeri ini lumpuh
Negeri ini sedang sekarat.
Seribu satu janji disebarkan
Seribu satu undang-undang disahkan
untuk menjerat kutu-kutu
tapi sayangnya, semua itu hanya iklan televisi.Â
Buktinya, negeriku bertambah sengsara.Â
Saat ubun-ubun mengering
dan rambut mulai rontok,
Ku kira kutu-kutu itu akan mati
tapi, mereka melompat dengan indah
berpindah dari dunia atas ke dunia bawah
ya, mereka sekarang bersarang di jembut.Â
Kutu-kutu itu tak peduli
dimana mereka menjajah
Asal perut kenyang, apapun dilakukan
Tangan yang seharusnya meringkus mereka
hanya bisa menggaruk-garuk
hanya sebagai bukti mereka berguna.
Jika tangan tak lagi bisa meringkus kutu-kutu itu,
siapa yang akan meringkusnya?
kaki?
mata?
bibir?
atau telinga?
Mungkin hanya doa yang bisa membuat keajaiban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H