Pada minggu keempat saya mulai mengenalkan produk-produk dari usaha yang saya damping ke masyarakat melalui promosi di media-media sosial yang sebelumnya sudah saya buat seperti Instagram dan Facebook. Pemilik usaha menerapkan sistem Pre-order untuk produk-produk baru seperti kerupuk udang dan kerupuk jumbo. Jadi beliau ingin tahu dulu respond dari calon konsumennya apakah banyak yang berminat  (berminat belum tentu suka siapa tau saja hanya penasaran). Jadi fungsi pre-order adalah untuk mengetahui jumlah permintaan agar saat proses produksi tidak terlalu berlebihan, yang dapat menimbulkan kerugian.
Batas pre-order hanya kami batasi sampai 4 hari. Dari 4 hari itu jumlah pesanan mencapai 240 dengan hasil pendapatan Rp.560.000.
Setelah penjualan tersebut, kami menunggu testimoni dari para konsumen yang sebelumnya sudah membeli dan merasakan produk dari usaha yang saya dampingi. Hasil testimoni sebagian besar mengatakan produk terbaru yaitu kerupuk udang rasanya enak dan gurih sedangkan kerupuk jumbo kurang terasa gurihnya. Dari hasil testimoni inilah saya dan pemilik usaha terus melakukan evaluasi dan perbaikan rasa dari produk.
Dari minggu-minggu yang saya jalani, program-program pendampingan yang sudah saya laksanakan, tentunya semua program kerja yang direalisasikan sudah di diskusikan langsung dengan pemilik usaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H