Saat ini, banyak pesepak bola yang bermain di Eropa tidak lagi bermain hingga gantung sepatu juga di Eropa. Banyaknya tawaran yang menggiurkan serta menurunnya penampilan, menjadi alasan untuk bermain di luar Eropa.Â
Dalam beberapa tahun terakhir, tidak sedikit pesepak bola yang memilih pindah ke liga-liga di Asia, seperti Saudi Pro League (SPL) dan Qatar Stars League (QSL).
Bukan sebuah fenomena baru apabila banyak pesepak bola yang memilih pindah ke liga-liga di Asia. Sebelumnya, telah ada China Super League (CSL) yang juga gencar mendatangkan pemain-pemain bintang eks liga-liga top Eropa.Â
Tawaran gaji yang jauh lebih tinggi daripada bermain di Eropa, menjadi faktor banyak pesepak bola bermain di Asia. Berikut ini empat mantan pemain liga-liga top Eropa yang sekarang bermain di Liga Qatar.
1. Philippe Coutinho
Setelah malang melintang bermain di liga-liga top Eropa, Philippe Coutinho yang pernah mengangkat trofi Liga Champions, kini bermain di Asia. Walaupun hanya berstatus sebagai pemain pinjaman dari Aston Villa, pemain berusia 31 tahun itu akan berseragam Al-Duhail SC hingga 30 Juni 2024. Kepindahannya ke Qatar Stars League terjadi pada 8 September 2023 dengan biaya Rp173 miliar.
Sebagaimana diketahui, pemain kelahiran Rio de Janeiro, Brasil itu pernah membela banyak klub di Eropa. Mulai dari Internazionale Milano, Espanyol, Liverpool, Barcelona, Bayern Munich, dan yang terakhir Aston Villa. Bersama Al-Duhail SC, Philippe Coutinho telah memainkan enam pertandingan dengan torehan tiga gol dan satu assist.
2. Marco Verratti
Setelah lebih dari sebelas musim bermain untuk Paris Saint-Germain, Marco Verratti meneruskan kariernya dengan bermain di Qatar Stars League. Pemain berusia 30 tahun yang telah memainkan 416 laga bersama PSG itu didatangkan pada 13 September 2023 dengan biaya lebih dari Rp780 miliar. Verratti akan berseragam Al-Arabi SC hingga 30 Juni 2025 dan menjadi pemain termahal yang pernah didatangkan ke Liga Qatar.
Memulai debut pada 23 September 2023 saat melawan Al-Rayyan, Marco Verratti kini telah bermain dalam empat pertandingan dengan kontribusi satu assist. Di Al-Arabi, Verratti bermain bersama Abdou Diallo, mantan rekannya di PSG yang sebulan lebih dahulu bergabung dengan klub yang bermarkas di Doha tersebut. Pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah itu juga akan mendapatkan gaji yang jauh lebih besar daripada saat bermain di PSG.
3. Rafinha Alcantara
Mantan rekan Philippe Coutinho di Barcelona ini direkrut oleh Al-Arabi SC pada 3 September 2022 dengan biaya bebas transfer dan akan bermain di Qatar Stars League hingga 30 Juni 2024. Berposisi sebagai gelandang, Rafinha menjadi tandem Marco Verratti dalam mengawal lini tengah Al-Arabi SC. Sejauh ini, pemain yang banyak berkarier di LaLiga itu telah memainkan 27 pertandingan dengan catatan dua gol dan tujuh assist.
Sebelum bermain di Liga Qatar, Rafinha pernah membela Paris Saint-Germain selama dua musim. Dirinya juga sempat dipinjamkan oleh Barcelona ke beberapa klub, seperti Internazionale Milano dan Celta Vigo. Pemain asal Brasil itu pernah memenangkan titel Qatari Cup (Piala Emir Qatar) bersama Al-Arabi SC pada 2022/2023.
4. Julian Draxler
Memulai karier sebagai pesepak bola profesional pada 2012, saat itu Julian Draxler menjadi bagian dari tim utama FC Schalke 04. Empat musim kemudian, pada 31 Agustus 2015, Julian Draxler diboyong oleh VfL Wolfsburg dengan biaya transfer lebih dari Rp745 miliar di saat usianya masih 21 tahun. Namun sayang, pemain yang sempat disebut sebagai wonderkid itu hanya dua musim bermain di Volkswagen Arena.
Pada 2017, Julian Draxler direkrut oleh Paris Saint-Germain dengan biaya Rp625 miliar. Selama enam musim bermain di Ligue 1, Julian Draxler telah memainkan 198 pertandingan dan berhasil mencetak 26 gol serta 41 assist. Kini, pemain yang pernah meraih gelar Piala Dunia 2014 bersama Timnas Jerman itu bergabung dengan Al-Ahli SC hingga 30 Juni 2025.
Nah, itu dia empat mantan pemain bintang yang pernah bermain di liga-liga top Eropa yang sekarang bermain di Liga Qatar. Seiring dengan bertambahnya usia yang disertai dengan penurunan penampilan dan tawaran gaji yang menggiurkan, para pemain bintang tersebut memilih untuk bermain di luar Eropa. Memang harus diakui, bermain sepak bola tidak selalu soal karier, melainkan juga uang untuk tabungan di masa depan.
