Dikutip dari id.usembassy.gov, kepentingan Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik seperti yang disampaikan Antony Blinken, bahwa kawasan Indo-Pasifik adalah setengah dari mitra dagang utama Amerika Serikat.
Menlu AS tersebut juga mengatakan, hampir sepertiga tujuan ekspor Amerika Serikat senilai 900 miliar dolar berasal dari kawasan Indo-Pasifik. Serta penempatan militer AS di kawasan Indo-Pasifik menjadi yang terbanyak dibandingkan dengan kawasan mana pun di luar daratan AS.
Bentuk provokasi Amerika Serikat terhadap China terlihat dengan adanya pangkalan militer di Okinawa, Jepang. Kemudian ikut intervensi dalam isu Taiwan yang membuat China semakin tidak suka terhadap Amerika Serikat.
Keberadaan Taiwan menjadi sangat penting bagi Amerika Serikat. Mereka menjadikan Taiwan sebagai sekutu dalam mengepung China, serta keberadaan TSMC sebagai perusahaan penghasil mikrocip juga dinilai sangat penting.
Tidak heran, jika Amerika Serikat sangat serius dalam mempertahankan Taiwan, termasuk dengan pemberian bantuan militer jika sewaktu-waktu Taiwan diserang oleh China. Karena jika Taiwan dikuasai China, maka akan membahayakan kepentingan AS dan sekutunya yang berada di Asia Timur.
Taiwan yang dianggap China sebagai "anak kecil" yang lepas dari orang tuanya karena peristiwa perang saudara, berusaha untuk mereka satukan kembali dengan cara apa pun, baik perang ataupun diplomasi.
Hegemoni Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik, terutama di Laut China Selatan yang mulai terganggu karena kehadiran China, juga dapat dijadikan sebagai faktor dibentuknya pakta pertahanan AUKUS.
Sudah lama Amerika Serikat dan sekutu menancapkan pengaruhnya terhadap negara-negara di kawasan Laut China Selatan. Kebebasan navigasi juga sering mereka lakukan di Laut China Selatan meskipun mendapat respons negatif dari China.
Hubungan yang tidak baik antara AUKUS dengan China dapat mengancam Indonesia. Posisi Indonesia yang berada di antara Australia dan Laut China Selatan, mengharuskan Indonesia untuk segera memperkuat sistem pertahanan.
Pecahnya konflik terbuka di antara AUKUS dan China berkemungkinan dapat menyeret Indonesia ke dalam konflik tersebut walaupun secara tidak langsung.
Kepemilikan kapal selam nuklir oleh Australia untuk menggantikan kapal selam diesel menjadi faktor yang membuat hubungan Amerika Serikat dan sekutu dengan China semakin memburuk.