Dari 17 laga bersama Chelsea di Premier League, statistiknya memperoleh lima kemenangan, enam imbang, dan enam kekalahan. Lebih parahnya lagi, dari 14 laga terakhir hanya mampu memperoleh dua kemenangan, enam imbang, dan enam kekalahan.
Padahal, di tiga laga pertamanya melatih Chelsea, Graham Potter sempat memberikan kejutan dengan berhasil menyapu bersih tiga laga tersebut dengan kemenangan beruntun. Namun setelah itu hingga sekarang, Chelsea sulit untuk memperoleh kemenangan.
Di musim 2022/2023 ini, Chelsea hanya bermain di dua kompetisi, Premier League dan Champions League. Namun sayang, pertandingan terakhir di dua kompetisi tersebut The Blues menelan kekalahan.
Sederet hasil buruk yang diterima tim kebanggaan mereka di musim ini membuat para pendukung The Blues geram, mereka pun menginginkan agar pelatih berusia 47 tahun tersebut segara meninggalkan Chelsea.
Namun, dengan memecat Graham Potter sebelum kontraknya habis di 2027 nanti hanya akan membuat Chelsea kembali merogoh kantong untuk memberikan pesangon terhadap pelatih berkebangsaan Inggris tersebut dengan jumlah yang tidak sedikit.
Dengan belanja pemain besar-besaran yang telah dilakukan di musim ini, serta sudah mendatangkan pelatih baru, rasanya sangat mengecewakan jika melihat penampilan Chelsea di semua kompetisi.
Satu-satunya harapan Chelsea musim ini adalah bermain bagus secara konsisten di Champions League hingga mencapai laga puncak dan memenangkannya.
Mereka pun juga terancam tidak dapat bermain di Champions League musim depan apabila penampilan mereka di musim ini tidak segera membalik.Â
Lantas, apa yang membuat penampilan Chelsea sangat merosot di musim ini? Apakah pengaruh strategi dari sang pelatih?
Ataukah karena para pemain Chelsea yang sedang menurun penampilannya? Menarik untuk dilihat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H