Sekarang, Erik ten Hag telah menjalani 35 laga bersama Manchester United di semua kompetisi. Dari 35 laga tersebut, Manchester United baru menelan 6 kekalahan, 4 seri, dan 25 kemenangan.
Progres Manchester United mulai terlihat setelah mereka berhasil meraih kemenangan atas Liverpool.
Berkat kejeniusan dalam menerapkan strategi dan taktik, MU di bawah asuhan Ten Hag saat ini menjadi satu-satunya tim di Premier League yang masih bermain di empat kompetisi yang berbeda, yakni Premier League, Carabao Cup, Europa League, dan FA Cup.
Bahkan, satu di antaranya telah mencapai final dan akan berhadapan dengan Newcastle United pada 26 Februari 2023 mendatang.
Lebih mengesankan lagi, the Red Devils 16 laga belum terkalahkan secara beruntun di kandang mereka di semua kompetisi. Kekalahan terakhir mereka dapatkan saat takluk 0-1 dari Real Sociedad di ajang Europa League.
Sejak saat itu hingga kini, Manchester United telah meraih 12 kemenangan dan 2 seri saat bermain di Old Trafford. Erik ten Hag dan anak asuhnya berhasil membuat Old Trafford kembali "angker" bagi tim-tim lawan.
Selain karena kecerdasannya dalam menerapkan strategi, Erik ten Hag adalah pelatih yang tegas. Dia membuat aturan-aturan baru untuk latihan tim, dia juga tidak ragu untuk mencadangkan bahkan tidak memainkan pemain-pemain bintang.
Tidak hanya soal kecerdasannya dalam menerapkan strategi dan menjadi pelatih yang tegas, Erik ten Hag juga piawai dalam menempatkan posisi dan peran pemainnya.
Sebagi contoh, lini tengah MU saat ini ditempati oleh dua gelandang terbaik, Christian Eriksen dan Casemiro. Lalu di depannya ada Bruno Fernandes yang siap membantu Marcus Rashford dalam mencetak gol.
Rashford menjadi sorotan saat dilatih Erik ten Hag, pasalnya pemain berusia 25 tahun tersebut kembali ke penampilan terbaiknya setelah mampu mencetak 13 gol dan 3 assists di Premier League hanya dari 22 penampilan.
Hal itu jauh berbanding terbalik dengan penampilannya musim lalu yang hanya mampu mengemas 4 gol dan 2 assists dari 25 penampilan.