Materi kebhinekaan Indonesia menjelaskan tentang penjelasan lebih jauh tentang keragaman Indonesia sebagai sebuah karunia dari sang pencipta, ada tantangan yang dihidangkan serta solusi untuk mengatasi tantangan tersebut. Dan materi berdamai dengan diri lebih ke refleksi yang mengingatkan pada diri sendiri bahwa setiap diri punya identitas dan identitas yang unik tidak perlu dibandingkan dengan identitas orang lain, karena setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.Â
Pada sesi pertama dilakukan banyak diskusi dan permainan, seperti menyampaikan preferensi terhadap suatu hal (tim bubur diaduk atau tim bubur tidak diaduk, lampu menyala atau tidak menyala ketika tidur, dsb), melakukan peragaan terkait karakter wiwi dan wowo yang merupakan gambaran dari dua suku yang memiliki latar belakang budaya dan sifat yang berbeda sebagai bentuk manusia yang beragam, dan lain sebagainya.
 Sehingga melalui sesi pertama ini, mahasiswa PPG Prajabatan diajak untuk membangun pemahaman bahwa keberagaman adalah hal yang perlu untuk dirayakan dan dibanggakan.
Pada sesi kedua dilakukan pemaparan materi oleh Dr. I Nengah Parta, S.Pd., M.Si terkait Sekolah Bhineka dan Sekolah Damai. Pada materi sekolah bhineka memberikan contoh praktis bagaimana menerapkan nilai-nilai toleransi di sekolah atau kelas dalam bentuk program kebhinekaan.Â
Kemudian pada materi sekolah damai menjelaskan mengenai memberikan pemahaman akan sekolah yang aman, nyaman, serta tantangan dan solusinya. Pada sesi ini dilakukan diskusi mendalam mengenai bagaimana cara menciptakan toleransi di sekolah beserta tantangannya dan berbagi pengamalan toleransi yang ditemui yang kemudian dapat diaplikasikan di sekolah-sekolah.Â
Selain itu mahasiswa juga diajak berdiskusi mengenai upaya dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan damai bagi peserta didik disertai berbagai contoh kasus sehingga dapat memicu pola pikir kritis, kreatif, dan inovatif. Â
Diklat Wawasan Kebhinekaan Global dengan berbagai kegiatan yang dilakukan di dalamnya, memberikan pemahaman pada mahasiswa sebagai calon guru profesional untuk dapat menerapkan sikap toleransi dan bangga akan keberagaman yang ada. Menjadikan keberagaman sebagai pemersatu yang harus dipertahankan dan dirayakan, sehingga nantinya dapat mewujudkan sekolah yang bhineka dan damai bagi peserta didik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H