Di sisi lain, media sosial telah memberikan dampak pada nilai cinta damai dan tanggung jawab. Banyak pemuda yang aktif menyuarakan pendapatnya di dunia maya, tetapi tidak sedikit pula yang terjebak dalam perselisihan dan berita bohong, hingga mengabaikan pentingnya sikap damai dan tanggung jawab dalam menyampaikan pendapat. Akibatnya, nilai-nilai luhur Sumpah Pemuda yang seharusnya hidup dalam keseharian menjadi terlupakan, dan generasi muda seringkali lebih fokus pada pencapaian individu daripada kebersamaan.
Untuk menghadapi tantangan ini, perlu adanya upaya revitalisasi nilai-nilai Sumpah Pemuda di dalam diri generasi muda. Dengan penguatan pendidikan kebangsaan dan budaya, serta peran aktif keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial, diharapkan generasi muda kembali menghidupkan nilai-nilai gotong royong, patriotisme, dan cinta damai dalam kehidupan mereka. Hanya dengan begitu, semangat kebangsaan yang terkandung dalam Sumpah Pemuda dapat terus diwariskan dari generasi ke generasi sebagai landasan dalam memajukan bangsa. Untuk itu, dibutuhkan upaya nyata dari berbagai pihak agar nilai-nilai Sumpah Pemuda kembali relevan dan dapat meresap ke dalam sanubari generasi muda, semangat Sumpah Pemuda dapat terus menggelora, menjadi penggerak kebangkitan bangsa di tengah kemajuan dunia yang tak terbendung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H