Letak Paradox-nya itu disitu, yang dimaksud 'kamu' ini adalah Hilde Moller Knag, yang diawal cerita itu selalu disebut ketika surat dari guru filsafat Sophie mengirim surat. Asyiknya ketika masuk ke bagian paradox adalah kita jadi seolah-olah masuk kedalam cerita tersebut, seolah-olah Jostein Gaarder ini membuatkan pintu untuk masuk ke Dunia Shopie.
Kelebihan dari buku ini adalah: diceritakan lengkap tentang filsafat, dan dijelaskan contohnya secara jelas sembari kita berimajinasi seorang gadis berumur 15 tahun bersama dengan pria yang menjadi guru filsafat kira-kira berumur 50 tahun.
Namun sayang, Dunia Sophie hanya menceritakan filsafat Eropa, filsafat Islam atau Timur-Tengah, India, dan China tidak diceritakan sama sekali--dan buku ini tidak cocok bagi mereka yang terbiasa menikmati sebuah cerita fiksi atau fantasi, karena ada sebuah bagian yang menurutku itu 'lucu'. Namun, buku ini sangat cocok bagi yang ingin tahu tentang filsafat--juga para tokohnya.Â
Sumber:Â
Gaarder, Jostein. 1991
Dunia Sophie
Diterjemahkan oleh: Astuti, Rahmani. Edisi: XXI, 2020.
Penerbit: PT. Mizan Pustaka. Jln. Cinambo No. 135, Cisaranten Wetan, Cinambo, Bandung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H