Upaya pemerintah mendorong kualitas SDM tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mencantumkan porsi anggaran pendidikan dan kesehatan masing-masing sebesar 20 persen dari total anggaran. Selain itu, pemerintah juga menganggarkan untuk jaring pengaman sosial.
Tantangan
Melihat peluang diatas, Indonesia dalam menghadapi tantangan bonus demografi perlu persiapan sumber daya manusia yang berkualiatas. Peningkatan kualitas SDM tersebut dapat dengan cara meningkatkan pendidikan. Dengan menyetarakan pendidikan yang ada di desa maupun di kota, sehingga dapat meningkatkan SDM yang berkualitas bukan hanya saja dikota melainkan merata sampai kedesa.
Â
Selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia perlu dibarengi dengan lapangan pekerjaan yang ada. Salah satunya dengan membuat ekonomi kreatif sehingga sumber manusia yang ada tidak hanya bekerja kepada orang lain tapi juga dapat membuat lapangan pekerjaan. Dengan ekonomi kreatif dapat juga meningkatkan UMKM yang ada sehingga pendapatan masyarakat juga meningkat.
Solusi
dalam hal ini, karena sumber daya manusia di usia 15 tahun sampai 35 tahun merupakan usia produktif dalam bekerja. Sehingga dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan. maka Solusi yang ditawarkan adalah
menciptakan lapangan pekerjaan di era modern, lapangan pekerjaan harus diciptakan sendiri Contoh UMKM dan Industri ekonomi kreatif.
peran pemerintah juga ibarat gayung bersambut dalam menjawab tantangan bonus demografi. Antara lain: Â
membentuk lembaga pengelolaan dana pendidikan atau lpdp dengan dana pendidikan sebesar 1,3 Triliun.
pemerataan akses pendidikan dasar sembilan tahun di penduduk daerah yang tertinggal dan kurang mampu secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Selain itu akses pendidikan kependudukan menjadi poin penting dalam menghadapi era bonus demografi ini.
Sumber/Refrensi :Â
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/bonus-demografi-peluang-indonesia-percepat-pembangunan-ekonomi/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H