kebun sekolah saya berperan sebagai koordinator projek Kebun Sekolahku adalah asetku.Â
Letak sekolah kami berada di Kecamatan Balantak dengan latar belakang masyarakat adalah Petani. Sekolah kami memiliki lahan yang luas sebagai aset yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Selain itu terdapat alumni -- alumni dari sekolah kami yang berprofesi sebagai penyuluh pertanian bersedia membantu dalam program sekolah serta guru -- guru yang memiliki hobi berkebun. Dalam programSaya berperan menyampaikan ide terkait projek tersebut baik kepada Kepala Sekolah maupun Rekan Guru, kemudian saya memimpin diskusi perencanaan program serta berkolaborasi dengan fasilitator projek dalam perencanaan dan pelaksanaan projek, serta mengajak seluruh peran baik tim projek maupun murid melakukan refleksi bersama.
Â
Tantangan
Hal yang menjadi tantangan ketika kami akan memulai projek ini adalah minimnya pengetahuan saya dalam merancang dan mengelola projek berkaitan dengan peran sebagai koordinator projek. Tantangan lain yang saya alami yaitu rekan guru yang merasa kurang yakin terhadap projek kebun sekolah dan menolak untuk ikut terlibat dalam projek tersebut karena kurangnya pemahaman terhadap perencanaan dan pelaksanaan projek serta minimnya fasilitas sekolah yang menurut mereka dapat dimanfaatkan dalam kegiatan projek seperti bibit, perlengkapan pelaksanaan projek, pagar pelindung yang belum ada.
Aksi
Dalam menghadapi tantangan yang ada saya kemudian mencoba menyampaikan kepada Kepala Sekolah dan meminta diadakannya pertemuan dalam Komunitas Belajar sehingga dapat kami diskusikan bersama terkait perencanaan dan pelaksanaan projek termasuk rekan guru yang menolak untuk terlibat dalam melaksanakan projek karena kurangnya fasilitas dan pengetahuan dalam mengelola projek. Dalam diskusi tersebut, saya terlibat sebagai moderator sekaligus pemateri yang memetakan aset - aset yang dimiliki sekolah dan dapat kita manfaatkan bersama untuk menghadapi tantangan tersebut.
Untuk mengatasi tantangan minimnya pengetahuan saya dalam berperan sebagai koordinator projek melaksanakan P5, saya selalu berdiskusi dengan rekan guru dari sekolah penggerak berbagi aksi yang dilakukan dan memperoleh umpan balik serta penguatan bersama. Saya juga mengikuti pelatihan mandiri di PMM topik projek penguatan profil pelajar pancasila, serta kami sesama guru sering membuka ruang diskusi, melakukan refleksi baik secara individu maupun dalam komunitas belajar. Kami juga bekerjasama dengan alumni yang berprofesi sebagai penyuluh pertanian untuk memberikan pengetahuan terkait projek kebun sekolah kami.
Aksi selanjutnya yang kami lakukan adalah berbagi peran antara tim Projek sekolah, siswa maupun narasumber. Seluruh peran yang diberikan dijalankan dengan baik serta selalu melakukan kolaborasi bersama.
Hasil:
- Hasil yang siswa peroleh adalah siswa lebih memahami aset yang dimiliki dan dapat dimanfaatkan baik sebagai sumber belajarnya maupun sebagai keterampilan yang dapat dimanfaatkannya di rumah bukan hanya di Sekolah. Siswa menjadi lebih menghargai lingkungan sekitar dan mau bersama - sama bergerak menjadikan lingkungannya lebih baik lagi. Siswa mampu bekerja sama dengan temannya dan antusias dalam kegiatan tersebut karena menganggap kegiatan tersebut sudah dilaksanakannya di rumah.
- Hasil yang guru/kepala sekolah peroleh setelah menerapkan Implementasi kurikulum merdeka yaitu P5 adalah guru/kepala sekolah membangun kolaborasi bersama dalam menjalankan program. Guru/kepala sekolah menyadari bahwa program dapat berjalan dengan baik jika mereka berkolaborasi bersama. Komunikasi dibangun lebih baik lagi dalam menjalankan program. Guru saling berbagi hal - hal yang mereka temukan untuk didiskusikan bersama. Guru menjadi antusias terhadap kegiatan. Hal ini terlihat ketika guru - guru bertanya kepada saya, "Pak tema berikutnya kapan lagi kita laksanakan?". Menurut saya, pertanyaan tersebut menggambarkan betapa antusiasnya rekan guru untuk menjalankan program berikutnya. Selain itu, Guru dan Kepala Sekolah mulai menyadari untuk memanfaatkan aset - aset dalam mengembangkan sekolah.