Dari sisi pendapatan, petani kelapa sawit telah memperoleh pendapatan di atas pendapatan minim setara garis kemiskinan. Pendapatn petani kelapa sawit bersifat berkelanjutan (sustainability income). Pendapatan petani sawit bukan dari kegiatan pertanian musiman seperti petani tanaman pangan, yang sangat berfluktuasi mengikuti musim. Pendapatan petani kelapa sawit cenderung stabil bahkan naik meningkat seiring dengan bertambahnya umumr kebun sawit dan relatif terjamin sampai umur 25 tahun (replanting).
Akhirnya sinergitas antara petani kelapa sawit, perusahaan kelapa sawit dan pemerintah akan dapat memanfaatkan momen terjadinya kemintraan antara Swiss dan Indonesia untuk keberhasilan peningkatan produksi kelapa sawit Bengkulu, peningkatan kesejahteraan masyarakat secara tidak langsung dan peningkatan proses pembangunan Provinsi Bengkulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H