Mohon tunggu...
Moh Fatichuddin
Moh Fatichuddin Mohon Tunggu... Administrasi - ASN Badan Pusat Statistik

Lahir di Bumiayu kota kecil yang sejuk kaki Gunung Slamet

Selanjutnya

Tutup

Money

Berharap Manfaat Kemitraan Swiss-Indonesia bagi Kelapa Sawit Bengkulu

6 Mei 2021   08:14 Diperbarui: 6 Mei 2021   08:23 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dilihat dari pelaku kegiatannya, tahun 2019 sekitar 72,23 persen CPO provinsi Bengkulu dihasilkan oleh perkebunan rakyat. Peran perkebunan rakyat di 2019 ini mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2018 yaitu sebesar 70,22 persen.

Salah satu fenomena yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah dan pihak terkait kelapa sawit adalah panjangnya masa "crack".


Isu minyak sawit

Tahun 2019 jumlah Industri Besar Sedang (IBS) di Provinsi Bengkulu yang menghasilkan CPO adalah sebanyak 30 perusahaan, yang tersebar di kab/kota kecuali Kab. Lebong.

Industri minyak sawit Indonesia dalam beberapa tahu terakhir menjadi salah satu isu yangmenarik perhatian masyarakat dunia. Menarik perhatian karena industri ini mengalami perkembangan yang sangat cepat, mengubah peta persaingan minyak nabati global ataupun karena pengaruhnya terhadap sosial, ekonomi dan lingkungan. Isu-isu tersebut juga sangat mungkin dialami oleh Bengkulu.

Beberapa isu yang ditemui antar lain kebun sawit mengurangi lahan pertanian padi. Konversi lahan pertanian baik antar komoditas maupun ke sektor lain merupakan fenomena yang pasti terjadi. Pertambahan penduduk di suatu wilayah akan berdampak langsung terhadapa wilayah tersebut. Penduduk memerlukan area/lahan untuk tempat tinggal, memerlukan lahan/lokasi untuk usaha, dengan penambahan penduduk memerlukan bahan makanan yang bertambah. Semua keperluan tersebut pasti akan merubah kondisi lahan yang ada saat ini (eksisting).

Namun demikian jika diperhatikan perkembangan luasan kebun sawit berada di luar pulau Jawa, yang sangat mungkin tidak akan mengurangi signifikan luas areal padi. Konversi lahan pertanian padi sangat mungkin terjadi di Pulau Jawa sebagai akibat perkembangan pembangunan seperti menjadi lahan industri, infrastruktur ataupun pemukiman. Namun demikian bukanlah mustahil terjadi konversi areal pertanian padi menjadi areal non padi termasuk untuk kelapa sawit. Petani merasa lebih menguntungkan jika mengembangkan usaha non padi, pilihan ini dilindungi oleh undang-undang No.12 Tahun 1992 tentang system budidaya tanaman.

Isu lain adalah manfaat dari kelapa sawit hanya dinikmati oleh mereka yang terlibat langsung dalam perkebunan kelapa sawit yaitu pemilik dan karyawannya. Dalam proses pembangunan ekonomi, dampak perkembangan investasi pada suatu sektor tergantung pada bagaimana investasi terkait dengan kegiatan ekonomi di daerah tersebut. Produk minyak sawit memiliki hubungan positif dan bemiliki efek domino yang kuat terhadap sumber daya local (local resources based).

Menurut penelitian Amzul (2011) dalam PASPI, menyebutkan bahwa peningkatan produksi CPO pada kawasan sentra produksi CPO berdampak pada sektor di luara perkebunan kelapa sawit. Seperti jasa keuangan, transportasi, pergudangan, perdagangan, restoran dan sektor lain Apabila produksi CPO meningkat maka manfaat ekonomi yang diciptakan adalah sekitar 60 persen berdampak pada pelaku usaha perkebunan sawit. Sektor di luar perkebunan sawit akan menerima 40 persen dari manfaat ekonomi sawit yang terbentuk.

Selanjutnya isu yang akan berkembang adalah kebun sawit menjadi penyebab kerusakan jalan. Kondisi ini sangat mungkin terjadi karena kendaraan pengangkut kelapa sawit pada umumnya adalah kendaraan berat. Jalan raya merupakan fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah sesuai dengan aturan perundag-undangan yang berlaku. Pada umumnya jalan raya yang ada peruntukannya untuk transportasi sehari-hari masyarakat, namun karena dilalui oleh kendaran berat pengangkut kelapa sawit maka kondisi jalan tersebut akan relaif cepat rusak.

Peruntukkan jalan untuk standar yang sudah ditentukan mutlak harus dipatuhi, agar kondisi jalan akan terjaga. Kedisiplinan petugas jalan dan pemahaman pemakai jalan akan mampu mempertahankan kualitas jalan. Kendaraan berat pengangkut kelapa sawit dapat dirancang sesuai bebannya. Sinergitas antara petani kebun dan pemerintah sangat diperlukan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun