Nasi Padang, hidangan yang kaya akan rempah dan variasi lauk, berasal dari tradisi kuliner Minangkabau, Sumatera Barat. Hidangan ini terkenal karena penyajiannya yang unik: berbagai jenis lauk disajikan sekaligus di atas meja, membentuk pemandangan kuliner yang menggugah selera.
Sejarah Nasi Padang tidak terlepas dari budaya merantau masyarakat Minangkabau yang telah berlangsung selama berabad-abad. Perantau Minangkabau membawa resep dan tradisi kuliner mereka ke berbagai daerah di Indonesia dan bahkan ke luar negeri, menjadikan Nasi Padang sebagai salah satu ikon kuliner Indonesia.
Pertumbuhan UMKM nasi Padang sangat pesat, terutama sejak pertengahan abad ke-20. Rumah makan Padang mulai bermunculan di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, serta di luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Belanda.
Banyak dari rumah makan ini dimulai sebagai usaha keluarga yang kecil, dengan modal terbatas dan berbasis pada resep turun-temurun. Namun, dengan kegigihan dan kerja keras, mereka berhasil berkembang menjadi usaha yang lebih besar dan mapan.
UMKM nasi Padang memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian lokal dan nasional. Mereka tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, tetapi juga mendukung sektor pertanian dan perikanan melalui pembelian bahan-bahan lokal. Selain itu, UMKM ini turut berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah melalui pembayaran pajak dan retribusi.
Banyak UMKM nasi Padang yang telah berkembang menjadi waralaba, membuka cabang di berbagai kota dan memperluas jaringan distribusi mereka. Sungguh tidak terasa pandemi sudah lebih dari dari satu tahun dan tak kunjung selesai. Semenjak adanya pandemi banyak berdampak pada kesehatan masyarakat indonesia juga berdampak pada usaha masyarakat.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tengtang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), usaha kecil dapat didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi produktif yang berdiri sendiri.
Tetapi sejak adanya pandemi ini ditahun 2019 banyak sekali permasalahan dan hambatan yang dirasakan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Disebabkan adanya pandemi ini banyak sekali pelaku Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengalami kerugian yang lumayan besar.
Pada awalnya pandemi ini bedampak pada ekonomi, namun seiring berjalannya waktu dimana kita harus hidup berdampingan dengan pandemi, tidak lagi menjadi hambatan. Sehingga dampak ekonomi yang menurun akibat pandemi ini tidak terjadi secara terus-menerus.
Begitupun yang dialami oleh Bapak Khairul dan istrinya yang merupakan salah satu pekerja mikro kecil menengah dengan berjualan nasi padang yang berada di Jl. Kusumanegara No.9, Jomblangan, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55198.
Usaha tersebut telah mereka tekuni selama kurang lebih 13 tahun. Awal mulanya usaha itu dirintis karena keresahan Bapak Khairul yang kemudian dilanjutkan oleh anaknya mas Jailani berasal dari Padang dan beliau memiliki keterampilan memasak yang kemudian ia kembangkan dengan membuka rumah makan padang “Usaha ini saya mulai atas dukungan saudara-saudara saya yang dimana seluruh saudara saya juga membuka usaha dengan berjualan nasi padang di berbagai daerah, selain itu usaha ini saya tekuni guna untuk memenuhi kehidupan sehari-hari”, ucap mas Jailani.
“usaha ini dimulai ole Batak bersama ibu, kami untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, dan juga sekarang ditambah untuk membinyai kuliah saya. Saya yakin jualan nasi padang membuat keluarga kami sukses nanti”. Ucap mas Jailani. Terkadang bapak saya juga menggatikan istrinya jualan. selain mengelola bisnis nasi padang Istrinya juga bekerja sampingan. untuk memenuhi kebetuhan sehari-hari.
Adapun dalam penggunaan bumbu atau rempah-rempah, Pak Khairul yang memang asli minangkabau sangat memprioritaskan bahan-bahan alami yang tumbuh di sekitar mereka. “santan, yang diperoleh secara alami dari pohon kelapa yang tumbuh subur di sana (tanah Minang), di sini (di luar Minang) cukup bisa digantikan dengan, misalnya, santan-santan instan, untuk kecepatan penyajian,” ucap mas Jailani.
Dan berikut daftar menu makanan nasi padang yang banyak disukai pembeli:
•Dendeng Balado
Dengdeng balado ini adalah masakan yang terbuat dari irisan daging sapi yang bagus dan tidak terlalu tebal, mempunyai tekstur yang kenyal dan lumayan keras. Rasa dari dengdeng balado sangat lezat dan gurih. Biasanya saat dimasak daging yang sudah di iris diremdan dalam air perasan jeruk nipis, setelah itu dimasukkan ke dalam oven agar kering setelah itu digoreng sampai garing dan kemudian ke dalam gilingan cabai, bawang merah dan daun jeruk.
•Ayam Pop Padang
Ayam pop padang adalah ayam yang terbuat dari ayam kampung yang kemudian diremdam dengan bumbu yang terbuat dari bawang putih, bawang merah dan kemiri. Kemudian dicampur dengan air kelapa daun salam, lengkuas dan serai. Ayam pop akan sangat cocok sekali dimakan bersama dengan sambal hijau.
•Ikan Balado
Teman-teman harus mencoba menu masakan Ikan Balado, biasanya ikan yang cukup sering digunakan bisa ikan bandeng. Rasanya yang sangat gurih dan pedas akan membuat teman-teman ketagihan dan ingin memakannya kembali. Ikan balado ini sangat cocok dimakan dengan nasi panas.
•Kalio Dagiang
Kalio Danging ini akan terlihat mirip dengan rendang. Yang membedakan dari kalio dan rendang yaitu warnanya dan bumbu yang digunakan. Kalio ini juga seringkali menggunakan hati sapi, biasanya daging atau hati sapi dibumbui dan direbus dengan santan yang lebih lama satu jam.
•Gulai Kepala Ikan
Gulai kepala ikan ini adalah salah satu menu makanan favorit banyak orang. Biasanya menggunakan kepala ikan kakap merah yang dibumbui dengan bumbu gulai yang terbuat dari rempah-rempah seperti ketumbar, jahe, cabai, kemiri dan kunyit.
•Rendang
Rendang adalah masakan Minang yang sudah terkenal dari sejak dulu dan bahkan ke luar negri. Bahkan masakan ini termasuk yang paling lezat sedunia. Rendang yang terbuat dari daging sapi. Bisa juga terbuat dari daging kerbau, paru sapi, dan jengkol. Masakan ini dibumbui berbagai macam bumbu dapur kemudian ditambah santan lalu diaduk berjam-jam hingga warnanya berubah menjadi kecokelatan.
Walaupun awalnya hanya Bapak Khairul dan istrinya tetap berjualan meski mengalami penurunan omset terkadang ada grab yang membeli ditempat tersebut. Dan alhamdulillah hari demi hari lumayan banyak warga setempat yang membeli. Adapun omset perjualan sehari-hari bisa mencapai 400 ribu sampai 500 ribu perhari. “sekarang pendapatan sehari dibawah 500 ribu dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang. Dulu sebelum sekarang bisa mencapai 700 sampai 800 ribu perhari. Kalau hari minggu beda lagi, bisa lebih 1 juta lebih” ucap mas Jailani.
Bapak khairul juga menceritakan kalau warung-warung yang yang berada di sampingnya tutup ketika pandemi ini.” awalnya yang jualan di sini banyak, disamping-samping saya sudah tutup, cuma saya masih buka”. Ucapnya sedih. Kemudian menunjuk warung yang buka disampinya. “ yang disamping ini baru saja ketika tahun kemaren,“ sambungnya lagi.
Bapak Khairul sangat berharap agar pandemi ini segera cepat berlalu. Beliau sangat menyayangkan sekolah dan kuliah libur karena anak-anak lebih hafal game online dibandingkan pelajaran, setiap hari bermain game online, “ucap bapak Khairul.” “dulu anak umur 5 tahun hafal doa-doa, surah juz amma,” sambungnya lagi.
Bapak Khairul juga berpesan kepada pemerintah agar tidak membuat peraturan yang memberatkan pelaku usaha UMKM, “kalau bisa pemerintah jangan terlalu menjerat pedagang, karena pendapatan kami hanya untuk menyambung hidup, ucap mas jailani sama karyawan dengan penuh harap.
Kesimpulan
UKM nasi Padang merupakan contoh nyata dari bagaimana kuliner tradisional dapat menjadi bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan. Dengan dukungan dari pemerintah, komunitas, dan inovasi yang terus-menerus, UKM nasi Padang memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Melalui kerja keras, dedikasi, dan cinta terhadap tradisi, UKM nasi Padang tidak hanya menjaga warisan kuliner Indonesia tetap hidup, tetapi juga membawa cita rasa Nusantara ke panggung dunia. UKM nasi Padang merupakan contoh nyata dari bagaimana kuliner tradisional dapat menjadi bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan. Dengan dukungan dari pemerintah, komunitas, dan inovasi yang terus-menerus, UKM nasi Padang memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Melalui kerja keras, dedikasi, dan cinta terhadap tradisi, UKM nasi Padang tidak hanya menjaga warisan kuliner Indonesia tetap hidup, tetapi juga membawa cita rasa Nusantara ke panggung dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI