Mohon tunggu...
MOH.FAHRI
MOH.FAHRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tidak mengulangi kesalahan yang sama maka aku ada !

Mahasiswa ilmu komunikasi UIN Sunan kalijaga 20107030102

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permainan Tradisional di Madura

24 April 2021   02:35 Diperbarui: 31 Mei 2021   22:41 3188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permainan Tradisional Di Madura.

Masyarakat pedesaan atau masyarakat pinggiran yang hidup ala kadarnya,  banyak permainan-permainan yang sangat menarik untuk kita cermati bersama. Salah satunya permainan di desa mandala kecamatan rubaru kabupaten sumenep. Desa mandala yang kehidupannya lumayan jauh dari perkotaan. Namun masyarakat pedesaan tidak kalah dalam berbicara soal permainan-permainan dalam menghibur kehidupannya. Kehidupan di perkotaan mereka sudah mengalami kehidupan yang penuh dengan gaya kehidupan modern dengan berbagai macam fasilitas yang ada di perkotaan untuk menghibur dalam kehidupan mereka.

Permainan-permainan di desa sangat unik dan menarik, baik dari cara, aturan dan lain sebagainya. mereka yang hidup di desa melakukan transformasi kehidupan yang sangat unik dibandingkan dengan kehidupan perkotaan, adapun permainan-permainan dipedesaan diantaranya:

Kelereng.

dokpri
dokpri

Kelereng adalah salah satu permainan yang menggunakan daur ulang dari bahan baku kaca yang berbentuk bulat. Namun kelereng banyak macamnya. Akan tetapi kelereng yang dimainkan oleh masyarakat desa adalah kelereng rakyat yang kelihatanya bening luarnya dan didalam ada gambar seperti pelagi. Dalam fungsi permainannya juga banyak kategori diantaranya:

Pertama, buk lobeng buk leker adalah istilah yang digukan untuk memulai permainan karena istilah ini menyangkut aturan kelereng, cara permainannya ialah ada beberapa yang ikut dari teman-teman sebayanya kira-kira 3-5 orang atau lebih, peraturannya kita terlebih dahulu harus berbaris lalu melempar kelereng dengan bersama-sama atau bergantian juga bisa. Dan semisal ada  lemparan pertama langsung masuk ke lubang, itu langsung mendapatkan 9 score dan hanya tinggal satu sentekan (aksi) lagi, siapa lenparannya yang paling dekat dari lubang yang dibuat maka dia adalah orang pertama yang mesukkan kelereng ke  lubang.

untuk menjadi pemenang utama dan seterusnya. Akan tetapi, bagi teman yang kalah (masuk terakhir) akan dikenakan hukuman secara bergantian sesuai dengan peserta yang masuk pertama sampai dua orang masuk terakhir, bagi yang kenak hukuman harus bisa memasukkan kedalam lubang yang dibuat untuk permainannya. Permainan ini sangat populer dikalangan anak pedesaan karena banyak manfaat yang diperoleh oleh anak pedesaan diantanya: kebersamaan, senang yang tanpa batas dan lain-lain.

Kedua, eleran kelereng yang di buat seperti orang baris berbaris tapi dengan menggunakan satu baris kedepan atau kesamping. Cuman aturannya setiap anak harus menberikan satu kelereng atau lebih juga bisa dan tergantung kesepatan pemain. Juga siapa lemparannya paling dekat dengan arena maka dia pertama yang memalukukan aksi.

Ketiga, bunteran (Bulat), segitiga dan segi empat. Permainan ini masih sama dalam persoalan permainan kelereng. Namun banyak varian yang disepakati oleh para pemain dalam bentuk luar kelereng yang dipermainkan oleh pemain seperti yang disebut di atas. Permainan kelereng ini tidak hanya satu orang yang main namun banyak teman yang bermain bisa saja dari 3 orang sampai lebih tergantung teman-teman yang mau ikut dalam permainan. Cara permainan ini ialah adanya kesepakatan yang mau ditaruh didalam garis permainan kelereng ada yang 5 bijian/anak dan bisa lebih, dalam ukuran bentuk bulat dan segi empat atau segitiga tergantung seberapa banyak yang ikut dan jumlah yang harus ditaruh kedalam garis permainan.

Ada kelereng induk yang dipegang oleh pemain untuk mendapatkan kelereng yang ada di dalam garis larangan. Kelereng yang dimainkan nanti sesuai urutan yang lebih dekat ke garis permainan untuk melakukan aksinya, ketika sudah melakukan aksinya lalu mendapatkan 2/3 kelereng kalau tidak bilang  buk maka harus ambil satu kelereng saja. Serta sebaliknya, atau bisa juga tergantung kesepakatan para pemain. Apabila dalam bermain kelereng indukan masuk dalam garis yang dilarang itu namanya mati indukannya dan semua kelereng yang diperolehnya harus dikembalikan ke dalam garis larangan tersebut.

Temporan.

dokpri
dokpri

Temporan ( dalam bahasa madura ), adalah permainan ketika saya dimadura waktu kecil , sebelum kami bermain temporan saya dan teman-teman mencari batu untuk bahan lemparan dan  genting warga yang sudah tidak dipakai lagi untuk disusun dalam lingkaran yang sudah dibuat. Nah, ketika sudah mendapatkan genting. Langkah yang pertama kami menghacurkan genting terlebih dahulu lalu menyusunnya didalam lingkaran  seperti gambar diatas.

Selanjutnya kita berbaris dan humpimpa untuk melakukan lemparan pertama. Nah jika setelah humpimpa lalu lemparan pertama atau kedua dan seturusnya mengenai genting yang sudah disusun maka yang dapat hukuman adalah giliran selanjutnya. Yang dihukum harus pejamkan mata sambil ngitung dari angka satu sampai sepuluh, setelah itu yang dapat hukuman harus mencari semua teman yang ikut permainan temporan, semisal yang dapat dapat hukuman sudah menemukan teman yang sebelumnya sudah sembunyi Maka permainan itu belum selesai karena peraturannya semua yang ikut dalam permainan harus ketahuan. Dan jika semua pemain ditemukan maka permainan dilanjut lagi.

Pentengan

Nah permainan pentengan ini tidak asing lagi dikampung saya tepatnya didesa mandala kabupaten sumenep madura jawa timur, permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak sebayannya bahkan orang dewasapun juga bisa ikut dalam permainan pentengan, adapun jumlah pemain pentengan tergantung seberapa banyak yang mau ikut, mengenai peraturannya sebelum bermaian pentengan, kita harus memilih tempat yang luas seperti halnya lapangan serta harus dari ujung keujung itu ada simbul dan pohon juga bisa, didesa menyebutnya bengkoh ( rumah ). Nah, dalam permainan ini  sistemnya saling kejar mengejar.

Dan ketika kejarannya sampai kenak maka dihukum, cuman yang bisa mengejar ialah ketika setelah teman satunya keluar dari simbul itu, dan ketika kejarannya sampai kenak maka dihukum, yang dihukum bisa keluar dari hukumannya jika ada salah satu temen menjemputnya tapi hal itu sulit karena yang dapat hukuman terus dipantau wkwkw, dan untuk mendapatkan satu point salah satu pemain harus bisa menyentuh simbul atau pohon dari pihak lawan, dan juga untuk menentukan kalah dan menangnya tergantung seberapa banyak point yang didapat. Adapun mamfaatnya dari bermain pentengan adalah, tubuh yang sehat, have fun, serta meningkatan kesolidaritasan dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun