Aku adalah seorang anak remaja bernama Tom yang tinggal di sebuah pulau yang bernama Haluan. Lebih tepatnya di salah satu desa di pulau tersebut yang bernama desa rihis. Desa ini adalah tempat dimana munculnya para penyihir-penyihir hebat tidak seperti dengan desa-desa yang lain yang kemampuan sihirnya biasa-biasa saja. Meskipun aku lahir dan tinggal di desa tersebut, namun aku tidak memiliki kemampuan sihir seperti orang pada umumnya bahkan aku tidak bisa menggunakan sihir sama sekali yang mengakibatkan menjadi bahan sasaran pembicaraan orang-orang desa.
Hingga suatu hari, aku bertekad untuk pergi keluar dari desa tersebut, untuk menggali potensi ilmu sihirku dan mencari pengalaman meningkatkan ilmu sihir dari tempat lain. Hari-hari pun berlalu, sampai akhirnya aku sampai disuatu desa yang biasa disebut dengan desa kedamaian. Sesuai dengan namanya, desa tersebut sangat damai, aman dan tentram. Tidak seperti di desaku yang sering terjadi keributan bahkan tidak jarang sering terjadi perkelahian dikarenakan mereka selalu memamerkan kemampuan sihir mereka masing-masing. Hingga suatu ketika di desa tersebut, aku bertemu dengan seorang remaja yang seusiaku bernama Alex. Dia adalah anak yang sangat populer di desa kedamaian tersebut dan kemampuan sihirnya bisa dibilang lumayan tinggi. Kemudian aku memutuskan untuk berteman baik dengannya guna untuk melatih ilmu sihir ku darinya.
Beberapa hari kemudian setelah merasa latihan yang aku dalami sudah cukup, aku dan Alex mencoba ke suatu tempat rahasia yang hanya diketahui oleh warga desa kedamaian, tempat tersebut tidak jauh dari desa kedamaian dan sangat terkenal bisa meningkatkan kemampuan sihir. Setibanya di tempat tersebut aku langsung bisa merasakan energi sihirku bertambah sedikit demi sedikit. Alex pun mengarahkanku cara untuk mempercepat kemampuan sihirku, aku pun mengikuti arahannya dengan seksama. Tiba-tiba aku bisa merasakan kekuatan yang sangat luar biasa mengalir di dalam tubuhku dan tak lama kemudian aku bisa menduduki tingkatan sihir tingkat tinggi. Setelah aku rasa ilmu sihirku sudah cukup lebih tinggi dari warga desaku, aku pun berpamitan kepada Alex untuk kembali ke desa asalku dan tidak lupa mengucapkan terimakasih kepadanya karena telah membantu meningkatkan ilmu sihirku, akhirnya rasa sakit yang kualami disebabkan olokan para warga desaku selama ini pun berakhir dan aku bisa kembali ke desaku setelah berbulan-bulan lamanya.
Namun setibanya di desa, aku di sambut beberapa remaja warga desaku. Seperti dahulu sebelum aku meninggalkan desa, mereka menyambut ku dengan olokan-olokan mereka. Tiba-tiba saja salah satu dari mereka menyerang ku dikarenakan aku menghiraukan nya, tetapi untungnya aku bisa menangkis nya, mereka pun terkejut bagaimana aku bisa melakukannya, mereka juga belum tau bahwa ilmu sihirku sudah meningkat pesat bahkan lebih tinggi daripada mereka. Seketika aku pun langsung diserang bersamaaan tetapi tetap saja tidak bisa mengalahkan ku, hingga dimana aku sedang lengah karena menertawakan mereka yang tidak bisa mengalahkan ku, ada yang mengambil kesempatan tersebut untuk menyerang dari arah belakang lalu aku pun terjatuh, seketika itu juga aku diserang bergantian yang menyebabkan aku kalah dan pingsan di tempat.
Keesokan harinya aku terbangun karena cahaya yang menusuk mata, aku terbangun diatas tempat tidur yang sangat empuk dan nikmat, ternyata kejadian yang aku alami tadi hanyalah mimpi belaka. Tetapi anehnya, disekitar tempat tidur banyak orang yang sedang menungguku bangun dan seketika itu juga aku baru menyadari bahwa aku baru saja bangun dari koma' selama beberapa minggu dikarenakan mengalami kecelakaanan di jalan ketika sedang pulang dari sekolah dan aku sedang di rawat dirumah sakit dan baru saja selesai dioperasi, aku juga merasa sangat pusing, kata dokter itu dikarenakan efek dari obat biusnya sudah hilang, setelah ku pikir-pikir ternyata yang ku alami tadi adalah efek dari obat bius yang sedang bekerja karena aku sedang melakukan operasi tapi itu semua tampak sangat nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H