Sebagai freelancer (untuk sementara ini) seperti saya, pemasukan yang sedikit demi sedikit sangat perlu, seperti K-Rewards Kompasiana.
Saya punya akun sejak Juli 2020, tetapi passion menulis saya baru aktif sejak Februari 2023, telat banget kan?
Sebelumnya saya sering menggeluti dunia fotografi sebagai pelarian hidup saya dari kuliah yang tidak cocok.
Mengapa pindah menjadi penulis? Fotografi yang kelihatannya lebih menjanjikan untuk pemasukan ternyata tidak secerah cerita orang.
Ini juga masukan, mengapa tidak menceritakan kepahitan hidup saat foto tidak laku terjual agar tahu bagaimana caranya?
Saat itu, saya mulai jarang memotret, lebih sering menulis di beberapa portal media blog online.
Saya melihat Kompasiana sebagai ladang yang menjanjikan pada mulanya, sehingga saya mulai untuk menulis apa saja di sini.
K-Reward dan syaratnya
Orientasi saya menulis ada 2, pertama secara obyektif adalah menyuarakan pendapat, kedua untuk alasan subyektifnya adalah mendapatkan penghasilan.
Saya sadar seiring berjalannya waktu, penghasilan menjadi sangat penting sehingga saya memilih Kompasiana juga.
Kompasiana memiliki program K-Rewards, yaitu imbalan bagi penulis seperti saya yang relatif aktif menulis di blog ini.
Syaratnya ada 3 untuk ikut program pertama kali: sudah menulis menimal 50 artikel, viewers minimal 25 ribu, dan meraup 100 komentar, itu paling sedikit.
Sistem distribusi artikel sudah saya lakukan dengan share link di Instagram, di samping dibantu oleh Twitter Kompasiana.
Hasilnya?
Sampai artikel ini ditulis (4 Mei 2023, 06.35 WIB), viewers saya sudah 40.200 dengan artikel sudah 239 buah dan 123 komentar.
Hasil ini diperoleh selama hampir 3 bulan menulis, saya selalu memanfaatkan waktu sebesar-besarnya untuk menulis.
Saat dicek di kolom K-Rewards, seharusnya sudah bisa klaim reward tersebut, hasilnya? Tidak kunjung datang.
Kalau dihitung berdasarkan video ini, seharusnya saya sudah mendapatkan Rp723.600 sampai Rp924.600.
Tapi, kenyataannya saat membaca artikel sesama Kompasianer, kok perolehan K-Rewards pertamanya 100 ribu rupiah, rata-rata di kisaran segitu.
Padahal, total viewers mereka di atas saya, yaitu 50 ribuan, seharusnya dapat 1 juta lebih kan?
Ternyata...
Ternyata, yang dihitung oleh sistem Kompasiana adalah Unique Views (UV) tiap bulan, bukan Viewers yang biasanya juga dalam Pageviews.
Sayangnya, penulis hanya diberi informasi tentang viewers, bukan UV karena katanya hanya tim Kompasiana yang tahu.
Saat ditelusuri, ternyata UV umumnya tidak lebih banyak daripada viewers, mengapa? Sekalipun dibaca berulang kali, jika dari 1 akun atau device, tetap terhitung 1 UV.
Rasa kecewa saya tumbuh, hampir 3 bulan menulis kok tidak masuk-masuk saldo GoPay saya, mungkin ekspektasi terlalu tinggi.
Andaikan
Ini buat masukan bagi Kompasiana agar memberikan reward sesuai viewers untuk pertama kali mengikuti program K-Rewards.
Untuk apa? Sebagai bentuk apresiasi bagi Kompasianer seperti saya dan yang lainnya karena telah berjuang menulis.
Juga, seharusnya total UV diberitahukan secara terbuka di akun Kompasianer agar bisa memotivasi diri untuk menulis dengan ide menarik agar bisa menarik minat UV baru.
Sekian dari saya, tetap semangat pejuang rupiah jalur Kompasianer, usaha keras itu tak akan mengkhianati.
